Home BERITA Puncta 04.02.19 Markus 5:1-20 Hantu di Ujung Destar

Puncta 04.02.19 Markus 5:1-20 Hantu di Ujung Destar

0
Ilustrasi: Ist

DI pelosok pedalaman Kalimantan banyak cerita tentang hantu. Ada juga cerita tentang orang limunan. Orang yang seperti setengah hantu setengah manusia. Dia bisa nampak di sini, sesaat kemudian nampak di tempat lain.

Banyak orang takut sama hantu. Kalau hari sudah petang, mulai gelap, orang tidak berani keluar rumah atau lewat di kuburan. Bukan hanya awam, ada juga romo yang takut lewat kuburan waktu malam.

Namun dia cerdik. Untuk mengusir rasa takutnya. setelah komuni, dia menyisakan satu hosti yang sudah dikonsekrir. Dia simpan di piksis, digantungkan di dadanya dan dengan naik sepeda motor pulang malam-malam ke pastoran. Aman. dia yakin Tuhan Yesus bersamanya. Maka setan atau hantu takut.

Saya ingat sebuah cerpen berjudul Hantu di Ujung Destar.

Seorang pemuda pergi undangan hajatan di desa tetangga. Ia memakai “iket” atau destar. Ketika pulang malam, ia takut harus melewati kuburan di ujung desa. Ia jalan dengan hati berdegup kencang. Malam gelap dan gerimis. Ketika melewati kuburan, ia merasa seperti ada yang mencolek leher belakangnya. Bulu kuduknya berdiri. Ia tengok ke kanan, dicolek sebelah kiri. Ia tengok kiri dicolek sebelah kanan. Saking takutnya ia lari terbirit-birit. Ketika sampai di rumah, ia bercermin.

Ternyata yang mencolek lehernya bukan hantu tetapu ujung destarnya. Ia banting destarnya ke tanah karena jengkel.

Hari ini dalam Injil, Yesus mengusir Legion, nama setan yang merasuki orang. Legion artinya banyak. Ia tinggal di kuburan. Melihat Yesus datang, setan itu tunduk menyembah.

etan itu memohon kepada Yesus supaya tidak diusir. Mereka minta dipindahkan ke babi-babi dan terjun ke dalam danau. Yesus berkuasa atas roh-roh jahat. Mereka mengikuti perintahNya.

Yang menarik adalah orang yang tadinya kerasukan setan itu justru ingin mengikuti Yesus. Namun Yesus menolak dan minta kepadanya untuk mewartakan kuasa Allah dan bagaimana Allah mengasihinya. Setan sering menghalangi kita mengenal Allah dan kasihNya.

Dekat dengan Yesus memungkinkan kita makin mengenal kasihNya. Kita diingatkan bahwa Allah itu berkuasa atas segala sesuatu dan Ia mengasihi kita dalam diri Yesus PuteraNya. Jika Yesus bersama kita, tak ada apa pun yang bisa mengalahkanNya.

Naik kapal menuju pelabuhan
Layar terkembang menuju Sunda Kelapa
Yesus telah mengalahkan kuasa kegelapan
Kita tak perlu takut karena dibimbingNya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version