STEFANUS dihadapkan ke Mahkamah Agama, karena dia mewartakan Yesus yang telah bangkit.
Mereka menuduh Stefanus mengeluarkan hujat kepada Musa dan Allah. Mereka bersekongkol menyeret Stefanus ke pengadilan dengan saksi-saksi palsu.
Mereka membuat gerakan persis di Jakarta dulu. Ada tua-tua dan ahli-ahli Taurat. Ada kelompok Libertini. Ada orang-orang Yahudi dari luar seperti dari Kirene dan Alexandria, Kilikia dan Asia.
Mereka bersekongkol menghukum Stefanus. Tetapi Stefanus tetap tegar, bahkan mukanya seperti malaikat. Orang yang mencintai kebenaran tidak takut. Kita tidak boleh diam saja melihat kejahatan berjamaah. Kendati salib yang harus ditanggung sungguh berat.
Kita yakin dengan pepatah nan arif “Becik ketitik, ala ketara”.
Stefanus mengikuti kata-kata Yesus, “hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Stefanus memegang teguh kepercayaan itu sampai akhir.
Marilah kita mohon Roh Kudus agar berani seperti Stefanus.
Dalam Ekaristi kita bisa menimba kekuatan itu. Maka datanglah besuk ke gereja untuk ikut ekaristi.
Yesus menantimu. Selamat malam dan Berkah Dalem.