Home BERITA Renungan Harian 21 Desember 2020: Kerinduan

Renungan Harian 21 Desember 2020: Kerinduan

0
Kerinduan (Ist)


Bacaan I: Kid. 2: 8-14
Injil: Luk. 1: 39-45
 
SETELAH misa Sabtu sore, ada bapak dan ibu yang meminta waktu untuk berbicara. Saya mempersilahkan mereka untuk menunggu di ruang tamu.

Setelah selesai menyapa umat, saya menemui mereka.
 
Setelah berbasa basi sejenak kemudian bapak itu mengutarakan maksudnya:
“Romo, kami mau bertanya, persyaratan apa yang harus dipenuhi untuk perkawinan Katolik dan langkah-langkah apa yang harus jalani.”

“Bapak, ibu, kalau putranya yang mau menikah harusnya mereka yang datang supaya mendapat penjelasan dan jelas bagi mereka. Ini kok malah orangtuanya yang harus bertanya, anak-anak zaman sekarang,” jawabku sambil tersenyum.

Mereka berdua ikut tersenyum.

“Maaf romo, kami yang mau menikah,” bapak itu menjelaskan.

Saya terkejut mendengar penjelasan bapak tadi, karena saya salah menduga. Pasangan itu sudah cukup berumur mungkin 60-an.
 
“Oh maaf, bapak, ibu, saya pikir putranya yang mau menikah. Pertama yang penting adalah bapak dan ibu sudah bebas, artinya tidak terikat perkawinan lagi,” jawab saya agak grogi.

“Romo, saya belum pernah menikah, sedang calon istri saya suaminya sudah 10 tahun yang lalu meninggal.
 
Dia ini cinta pertama saya romo, kami dulu kira-kira 30 tahun yang lalu sudah berpacaran dan waktu itu kami sudah bermimpi untuk menikah. Tapi kemudian saya harus melanjutkan studi keluar dan ketika saya di luar, dia menikah dengan orang lain.

Sejak dia menikah kami tidak pernah kontak lagi, dan saya juga tidak tahu dia tinggal di mana. Dan sejak saat itu saya memutuskan untuk tinggal di luar dan bekerja di sana.
 
Kira-kira 2 tahun lalu dari seorang teman saya mendapat kabar tentang dia, dan saya kotak dia jadilah kami nyambung.

Romo, cinta saya tidak pernah pudar untuk dia, selalu ada kerinduan untuk berjumpa meski tidak bisa memiliki. Dan doa saya dikabulkan saya bisa bertemu dan dia mau menerima cinta saya.
 
Romo, bagi saya dia anugerah Tuhan, 25 tahun saya menanti dengan kerinduan saya hanya sekedar untuk bertemu, ternyata bukan hanya untuk bertemu tetapi lebih dari itu Tuhan memberikan dia untuk menjadi pendamping hidup saya.

Mimpi yang bagi saya mustahil tetapi menjadi nyata. Kerinduan itu yang membuat saya tidak putus untuk berharap dan berdoa romo,” bapak itu menutup kisahnya.
 
Wow luar biasa kisah cinta seperti di film-film, sekarang ada di hadapan saya.
“Baik, bapak, ibu saya akan membantu untuk mempersiapkannya,” kata saya.
 
Kata bapak tadi selalu terngiang dalam diri saya: “Kerinduan itu yang membuat saya tidak putus untuk berharap dan berdoa.”

Satu pihak kekuatan harapan pihak lain adalah kekuatan kerinduan. Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kidung Agung menggambarkan kerinduan akan Tuhan dengan kerinduan kepada kekasihnya.

Kekuatan dan kedalaman rindu itu digambarkan dengan amat indah. “Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu. Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu.”
 
Bagaimana dengan aku?

Adakah kerinduan yang mendalam akan Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version