Renungan Harian Senin, 11 Nov 2019: Tak Ada Kata “Cukup” untuk Mengampuni

Pw. St. Martinus Uskup
Luk. 17:1-6

Mengampuni itu bukan masalah rasa. Mengampuni itu pilihan. Kalau pengampunan hanya didasari oleh rasa, maka sangatlah sulit. Bagaimana kita akan mengampuni kalau rasanya masih sakit di hati.

Sementara sampai kapan rasa sakit itu hilang atau terlupakan? Sulit diukur oleh waktu. Bisa jadi rasa sakit di hati tak kunjung sirna.

Maka mengampuni adalah pilihan. Sekalipun hati masih terasa sakit, sikap pengampunan harus tetap kita buat.

Itulah sikap yang harus kita kembangkan sebagai orang beriman.
Bacaan injil pada hari ini Yesus, Sang Guru Pengampunan mengajari bagi kita murid-murid-Nya.

“Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia datang kepadamu dan berkata ‘aku menyesal’ engkau harus mengampuni dia.”

Maka, narilah kita mohon rahmat Tuhan supaya dalam diri kita ditambahkan iman. Karena iman kepada Kristus inilah kita dimampukan untuk bisa nengampuni siapapun yang berbuat salah kepada kita. Maka ‘mengampuni’ tidak ada kata ‘cukup’. Mengampuni tidak ada kata ‘selesai’.

Tuhan mengampuni kesalahan dan dosa kita.

Tuhan memberkati anda dan seluruh keluarga.@diopr