Home BERITA Sambut Hari Pahlawan, Ormas Katolik di Kota Depok Gelar Diskusi Kebangsaan

Sambut Hari Pahlawan, Ormas Katolik di Kota Depok Gelar Diskusi Kebangsaan

0
Acara diskusi kebangsan di Paroki St. Paulus Depok. (Ist)

ORMAS Katolik Kota Depok di antaranya Pemuda Katolik, WKR, dan ISKA merajut kerjasama dengan bersama mengadakan gelaran Diskusi Kebangsaan bertema “Demokrasi dan Konsensus Bersama dalam Bernegara”.

Acara ini berlangsungdi Ruang Serba Guna St. Yohanes Santo Paulus II, Lt. 2 Gereja St. Paulus Depok, Minggu (11/11/2018).

Ketua Panitia Diskusi Edi Silaban menerangkan, dasar diskusi ini adalah kegelisahan bersama dalam melihat proses demokrasi saat ini dan mengingatkan kembali konsensus bersama dalam bernegara.

Diskusi Kebangsaan ini menghadirkan nara sumber di antaranya:

  • Romo Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si: pastor Bantuan Militer dan Polri/Pasbanmilpol Keuskupan Umat Katolik TNI/POLRI.
  • Hargo Mandirahardjo, SH., M.Kn: Ketua Umum Presidium Pusat ISKA.
  • Bondan Wicaksono: Staf Ahli DPD RI.
  • Veronica Wiwin Widarini, SE: anggota DPRD Kota Depok.
  • Benny Seman Wahi (PP Pemuda Katolik): moderator.

Gagasan umum

Dalam paparannya, Hargo Mandiraharjo menegaskan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem politik yang menjadi kesepakatan bersama dan esensi demokrasi itu sendiri tidak lain adalah nilai–nilai yang berkeadaban dan berbasis pada nilai kearifan lokal.

Terdapat empat konsensus dasar yang perlu dirawat bersama diantaranya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

Romo Rofinus dengan penuh bersemangat memberikan penguatan spirit kebangsaan, kenegaraan dan kekatolikan. Politik kebangsaan adalah sebuah pilihan final sebagaimana semboyan “100% Katolik, 100% Indonesia” dari Mgr. Albertus Soegijapranata SJ.

Veronica Wiwin Widarini memberi  sharing pengalamannya sebagai seorang politisi Katolik dalam turut serta mewujudkan kesejahteraan umum sebagai anggota DPRD Kota Depok.

Mewakili perspektif orang muda, Bondan Wicaksono memiliki harapan supaya generasi muda mau membangun organisasi dan terlibat dalam sosial kemasyarakatan. Generasi muda musti berani menyuarakan kepentingan masyarakat demi mewujudkan bonnum commune (kesejahteraan bersama).

Setelah sekian narasumber memaparkan materi berlanjut dengan tanya jawab dan di akhir acara ditutup dengan penandatanganan butir–butir Komitmen Bersama yang isinya di antaranya:

  • Menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
  • Mempromosikan cinta, keadilan, kesetaraan, persaudaraan, dan solidaritas di antara seluruh keluarga umat manusia, dan melawan semua sistem sosial ekonomi politik yang tidak adil, menginjak harkat dan martabat manusia dan mengeksploitasi alam ciptaan secara tidak bijaksana dan berlebihan sesuai dengan semangat Injili.
  • Menolak secara tegas munculnya politik identitas, politik kebohongan, politik uang (transaksional), ujaran kebencian, teror dan mendukung suksesnya pelaksanaan pemilu 2019.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version