Seandainya Surga Bisa Dibeli

1
Ilustrasi seorang kaya dan Tuhan Yesus

Bacaan 1: 1Ptr 1:3-9

Injil: Mrk 10:17-27

Banyak orang berpikir bahwa dengan memiliki kekayaan melimpah maka dunia ada dalam genggaman tangannya, apa saja yang ia mau bisa didapatkan melalui kekayaannya. Namun nyatanya tidak semua bisa dibeli dengan kekayaanmu.

Banyak kisah kita dengar, begitu banyak orang kaya malah hidup tidak bahagia. 

Dimanakah salahnya?

Uang ternyata tidak menjamin memberimu kebahagiaan

Seorang kaya pergi bertanya kepada Tuhan Yesus, apa lagi syarat untuk mendapatkan keselamatan sejati (hidup bahagia kekal). Semua kebaikan menurut Hukum Musa telah ia lakukan.

Jawaban Tuhan Yesus ternyata membuatnya kecewa:

“Hanya satu lagi kekuranganmu:

pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Jadi ada tiga point permintaan Tuhan Yesus:

  • Melepaskan keduniawian
  • Berbuat baik
  • Menjadi pengikut-Nya.

Berbuat baik saja ternyata tidak cukup, namun harus disertai dengan mengimani Tuhan Yesus, untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Rasul Petrus yang oleh para ahli Kitab Suci dijuluki “Rasul Pengharapan”, memberikan peneguhan kepada jemaat di Asia Kecil. Mereka ini sedang mengalami penganiayaan sehingga kehilangan harapan hidup.

Rasul Petrus mengatakan, bahwa kepada mereka telah diberikan “kekayaan rohani” yaitu dilahirkan kembali untuk hidup penuh harapan. Penderitaan di dunia sebagai sebuah ujian dan pemurnian seperti layaknya emas yang harus dimurnikan dalam api agar bernilai tinggi.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.”

Demikian semangat yang diberikan Rasul Petrus.

Persekusi yang dihadapi orang beriman tidak bisa dibandingkan dengan berkat yang diperoleh ketika akhir zaman tiba.

Pesan hari ini

Kekayaan duniawi tidak menjamin kebahagiaan namun kekayaan rohani merupakan jaminan hidup penuh sukacita kekal selamanya.

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.”

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version