Home BERITA Senangnya Disebut Bahagia

Senangnya Disebut Bahagia

0
ILustrasi kebahagiaan (ist)

Bacaan 1: Gal 3:22-29

Injil: Luk 11:27-28

Setiap manusia pasti memiliki ambisi, hasrat serta cita-cita hidup enak dan bahagia. Saat melihat sosok tenar, hidup bergelimang harta serta sukses maka ada perasaan ingin seperti dia. Seolah hidupnya enak, sempurna dan dunia dalam genggaman tangan.

Sebagai orang berkelimpahan harta maka apa yang diingini bisa didapatkan.

Namun ternyata bahagia itu bukan tentang materi dan tak bisa dibeli dengan uang.

Sebagai anak pendiri sekaligus pemilik “Johnson and Johnson”, Casey Johnson seharus menjadi anak yang bahagia. Di usia belia sudah memiliki barang-barang mewah dan mengendarai mobil mewah.

Namun ternyata pandangan itu salah total. Ia ditemukan meninggal karena overdosis, akibat tak pernah mendapatkan perhatian dari ibunya, Sale Johnson. Ia meninggal tanpa siapapun di sampingnya di sebuah bungalow, berantakan diusianya yang ke tiga puluh.

Seorang perempuan merasa iri kepada ibu yang melahirkan Yesus. Ia beranggapan, bahwa menjadi ibunda Yesus pasti enak dan bahagia.

Padahal saat Maria mengandung Yesus, ia sedang mempertaruhkan nyawa karena mengandung sebelum bersuami. Maria kelak juga harus melihat kesengsaraan Anak-Nya. Ibu mana yang sanggup menjalani semua penderitaan itu?

Maka Tuhan Yesus mengkoreksi anggapan perempuan tersebut.

“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”

Bahagia menurut standar Tuhan Yesus adalah setiap orang yang mau mendengarkan sabda-Nya serta melaksanakannya. Sebab upahnya adalah kasih karunia hidup kekal, itulah bahagia sejati.

Sejak dibaptis menjadi pengikut Kristus maka kita adalah anak-anak Allah.

Sebagai milik Kristus, maka kamu adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Janji itu adalah hidup kekal bersama-Nya di surga, sebab dengan iman Kristus kita dibenarkan seperti Bapa Abraham.

Pesan hari ini

Bahagia bukanlah tentang materi dan uang namun menjadi ahli waris dari janji-Nya, yaitu sebagai anak-anak Allah yang mendapat kasih karunia hidup kekal bersama-Nya.

Sebagai katolik, senangnya disebut sebagai orang yang bahagia.

“Bukan bahagia yang membuatmu bersyukur, tapi rasa syukur yang membuatmu bahagia.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version