JARANG terdengar ada bangunan katedral sengaja dirobohkan. Namun yang terjadi di Christchurch di Selandia Baru memang tak bisa dielakkan: sebagian besar gedung katedral itu terpaksa dibongkar alias roboh agar kemudian bisa dibangun kembali.
Tak ayal, hujan tangisan pun mengiringi prosesi pembongkaran gedung katedral yang berdiri megah di pusat kota Christchurch ini. Perobohan sebagian gedung gereja ini dilakukan, karena bagian tengah katedral mengalami rusak parah lantaran dihantam gempa dahsyat Februari lalu.
Dari lahan sama itu pula, sebuah bangunan baru akan segera dibangun menyusul aksi bongkar roboh ini. Uskup Anglikan Victoria Matthews mengaku trenyuh dan kehilangan kata-kata menyaksikan peristiwa perobohan gerejanya ini. “Namun, ya mau apa lagi, semua ini harus terjadi,” katanya berkaca-kaca sebagaimana dilansir BBC.
Acara perobohan katedral ini menyedot perhatian orang, terlebih umat kristiani di Christchurch hingga tak kurang 300 orang menyesaki acara bongkar roboh ini.
Biaya renovasi katedral ini diperkirakan akan makan ongkos tak kurang dari 30 juta dolar Selandia Baru; sementara biaya bongkar roboh itu sendiri makan ongkos tak kurang 3,2 juta dollar AS.
