- Bacaan 1: Kol. 1:21-23
- Injil: Luk. 6:1-5
Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk membatalkan Hukum Taurat. Dia datang untuk menggenapi Hukum Taurat melalui Hukum Kasih (Matius 5:17). Hukum Taurat diturunkan kepada Bangsa Israel sebagai penuntun untuk hidup baik dan bukan sebagai Keselamatan menuju kehidupan kekal. Sebab, Keselamatan hanya bisa diperoleh melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Sejak kedatangan Tuhan Yesus, maka Taurat sebagai Hukum telah berakhir (Lukas 16:16).
Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus menyatakan:
“Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus menjawab kritikan orang-orang Farisi yang menuduh para murid-Nya melanggar Hukum Taurat tentang Hari Sabat. Pada hari Sabat, orang Yahudi dilarang bekerja, dalam hal ini:
- Menuai
- Menggisar (memisahkan biji dari sekamnya) untuk dimakan.
Kedua kegiatan tersebut dianggap bekerja.
Tuhan Yesus menggunakan kisah Raja Daud, yang mengambil roti sajian, memakannya dan memberikannya kepada para pengikutnya. Padahal roti itu hanya boleh dimakan oleh para imam Yahudi.
Peraturan dibuat untuk manusia agar hidup baik, dan bukan manusia untuk aturan.
Dalam peneguhannya kepada Gereja di Kolose, Rasul Paulus menekankan agar tetap teguh dalam iman. Mereka dahulu tidak mengenal Allah dan melalui pembaptisan mereka tidak sekedar mengenal-Nya namun juga memperoleh Keselamatan kekal.
“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Saat itu, Gereja di Kolose menghadapi para pengajar iman palsu yang ingin menyesatkan iman Kristiani. Mereka memaksakan Hukum Taurat kepada umat Kolose jika ingin menjadi Kristen dan memperoleh Keselamatan hidup kekal.
Pesan hari ini
Keselamatan kekal hanya bisa diperoleh dengan mengimani Tuhan Yesus Kristus. Tetap teguh dalam iman Kristus jangan mau dibelok-belokkan dari pengharapan injil.
“Tuhan Yesus adalah harapan hidup. Dia senantiasa menyertai dan Dia adalah Jalan, Hidup serta Kebenaran.”