LEMBAGA pendidikan tingi berkedudukan di Palembang, Sumsel, ini bernama Universitas Katolik Musi Charitas. Biasa disebut UKMC.
UKMC Palembang baru saja selesai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP); dilakukan dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra)UKMC 2026–2030. Rapat ini menjadi langkah penting untuk merumuskan arah pengembangan universitas selama lima tahun ke depan.
Rektorat UKMC secara resmi telah membentuk Tim Khusus Penyusunan Renstra; dengan menunjuk beberapa anggotanya yakni:
- Romo Petrus Murwanto SCJ, SS, M.Ed. sebagai Ketua Tim bersama para anggota lainnya yakni:
- Yohanes Andri Putranto B, SE, M.Sc, Ak, CA.
- Johan Gunadi Ony, SE, M.Si.
- Yohanes Dicka Pratama ST, MT.
- Maria Nuraeni SKM, M.Kes.
- Valeria Vestriani, A.Md.
Dalam arahannya, Romo Murwanto SCJ mengajak seluruh peserta untuk kembali memahami misi pendirian UKMC; menggali alasan mendasar mengapa UKMC hadir di Bumi Sriwijaya. Juga mengidentifikasi peluang inovasi sekaligus tantangan, risiko, dan hambatan potensial yang mungkin dihadapi universitas dalam mewujudkan misi tersebut.
Kehadiran rektor dan mantan rektor
Dalam sambutan pembukaan, Rektor UKMC Dr. Maria Yosafat Dedi Haryanto SE, MSi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika, alumni, serta pemangku kepentingan yang hadir. Ia menekankan pentingnya kontribusi gagasan dari berbagai pihak agar renstra yang disusun tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini; tetapi juga mampu menjadi pijakan kuat bagi penyusunan kebijakan strategis universitas beberapa tahun mendatang.
Kegiatan ini juga mendapat kehormatan dengan kehadiran Slamet Santoso Sarwono MBA, DBA – rektor pertama UKMC. Ia diminta menjadi Pendamping Tim Renstra. Dalam sambutannya, ia menyatakan rasa syukur dapat kembali hadir di UKMC dan terlibat langsung dalam proses strategis ini.
Tiga sesi
Rapat Dengar Pendapat yang berlangsung di ruang Teleconference Gedung Yoseph, Kampus Bangau ini dibagi dalam tiga sesi:
- Sesi pertama: Tim Renstra mendengarkan masukan dari para perwakilan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni di lingkungan UKMC.
- Sesi kedua: Tim Renstra berdiskusi dengan pengelola dekanat dan program studi sebagai bagian dari struktur akademik dan manajerial universitas.
- Sesi ketiga: Tim Renstra berkesempatan berdialog dengan salah satu Pendiri UKMC Prof. dr. Hardi Darmawan MPH, TM & FRSTM, DPFK; perwakilan Konsorsium terdiri dari Keuskupan Agung Palembang, Kongregasi Suster St. Fransiskus Charitas (FCh), dan Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ), serta pengurus Yayasan Musi Palembang.
Dari seluruh sesi, mengemuka sejumlah masukan strategis, antara lain peningkatan infrastruktur pendidikan, penguatan branding, peningkatan mutu pendidik, pengembangan inovasi, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi, serta perluasan kerjasama dan kolaborasi baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, serta input-input lain yang sangat berharga.
Dengan masukan yang kaya dan konstruktif tersebut, UKMC menatap optimis penyusunan Renstra 2026–2030 yang diharapkan dapat menjadi dokumen strategis unggulan, transformatif, serta mampu menjawab tantangan zaman demi mewujudkan visi UKMC di masa depan terutama dalam mencapai visi besar universitas untuk menjadi Perguruan Tinggi Swasta Unggul di tahun 2045.
Satu-satunya Unika di Sumsel
Sebagai informasi, Universitas Katolik Musi Charitas merupakan satu-satunya Universitas Katolik di Sumatera Bagian Selatan, dan berada di wilayah Reksa Pastoral Keuskupan Agung Palembang. UKMC kini memiliki 4 Fakultas dan 13 Program Studi.
UKMC menjadi lahan strategis untuk melaksanakan kaderisasi bagi orang-orang muda yang semakin beriman dan cinta pada tanahair.
Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ
Imam Dehonian, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
