Kolasi Bersama Kevikepan Surakarta: Refleksi Sejarah Keuskupan Agung Semarang untuk Gerak Pastoral di Kevikepan Surakarta

0
71 views
Romo Yohanes Gunawan, Pr dan Romo Yohanes Dwi Andri Ristanto Pr memandu Kolasi Bersama Kevikepan Surakarta di Gereja Santa Maria Fatima Paroki Sragen, Jawa Tengah, Kamis 21 Agustus 2025. Moderator acara Romo Leonardus Dwi Hananto Pr. (Ist.)

KEVIKEPAN Surakarta hari Kamis, 21 Agustus 2025 di Gereja Paroki Santa Perawan Maria, Sragen menggelar kolasi bersama. Pertemuan bersama ini diikuti para utusan perwakilan dari 29 paroki, 1 stasi, serta para pendamping komisi-komisi Kevikepan Surakarta.

Masing-masing paroki mengirim lima orang utusan; terdiri dari Kepala Paroki, Vikaris Paroki, Sekretaris DPPH, Ketua Litbang Paroki, serta anggota Tim Sejarah Paroki.

Vikep Kevikepan Surakarta, Romo Herman Yosef Singgih Sutoro Pr saat menyampaikan pengantar pada Kolasi Bersama Kevikepan Surakarta bertema Refleksi Sejarah Keuskupan Agung Semarang (KAS) untuk Gerak Pastoral di Kevikepan Surakarta. (Ist)

“Kolasi ini secara khusus merefleksikan Sejarah 85 Tahun Keuskupan Agung Semarang (KAS) serta menggali inspirasi pastoral untuk menemukan kebijakan yang dapat diterapkan di paroki-paroki Kevikepan Surakarta,” kata Vikep Kevikepan Surakarta, Romo Herman Yosef Singgih Sutoro Pr, dalam pengantar kolasi bersama.

Kolasi dipandu oleh Tim Sejarah KAS Romo Yohanes Gunawan Pr, bersama Tim Sejarah Kevikepan Surakarta, Romo Yohanes Dwi Andri Ristanto Pr, dengan Romo Leonardus Dwi Hananto Pr sebagai moderator acara.

Peserta Kolasi Bersama Kevikepan Surakarta berlangsung di Gereja Santa Perawan Maria Fatima Paroki Sragen, Jawa Tengah, Kamis 21 Agustus 2025. (Ist)

Pentingnya refleksi berbasis dokumen sejarah

Romo Yohanes Gunawan saat ini menjabat Rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Sanjaya di Jangli, Semarang. Ia juga sekaligus menjadi salah satu 12 anggota Tim Sejarah KAS.

Dalam kesempatan ini, ia mengawali paparannya dengan menegaskan bahwa refleksi tidak hanya berhenti pada melihat sejarah; tetapi harus berlanjut pada langkah aplikatif dan kontekstual yang bisa dilakukan paroki demi pelayanan umat di Kevikepan Surakarta.

Sejarah KAS, lanjutnya, perlu disebarluaskan melalui narasi-narasi yang dapat dibagikan sebagai sarana pengenalan dan pendalaman iman umat. Dengan demikian, umat semakin mencintai karya pastoral Gereja dan terlibat aktif dalam pewartaan serta misi Gereja.

Sejarah KAS menjadi literasi iman bagi umat KAS, sekaligus menjadi peta jalan peziarahan harapan bersama untuk mewujudkan Gereja yang semakin “ketara lan ketampa” (tampak dan diterima) di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here