- Bacaan 1: Hab. 1:2-3; 2:2-4
- Bacaan 2: 2Tim. 1:6-8,13-14
- Injil: Luk. 17:5-10
Dalam kehidupan berbagai peristiwa terjadi setiap saat. Ada peristiwa tentang kebaikan namun juga tentang kejahatan. Menurut Kitab Suci, kebaikan dan kejahatan memang dibiarkan tumbuh bersama oleh-Nya dan manusia diberi kebebasan memilih. Sayangnya banyak peristiwa kejahatan dan kekerasan yang sering kita lihat. Kejahatan jelas tidak berasal dari Tuhan namun oleh kehendak bebas manusia yang memilih jahat.
Sehingga muncul pertanyaan dalam benak manusia:
- Jika Tuhan itu baik dan berkuasa, mengapa Ia membiarkan kejahatan?
- Mengapa orang jahat bisa bebas, sementara orang baik menderita?
- Benarkah Tuhan ada?
Ini seperti keluhan Nabi Habakuk, “Berapa lama lagi, ya TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar?”
Keadilan Tuhan tidak pernah gagal, meski tidak harus terjadi saat ini. Tuhan menjawab keluhan Nabi Habakuk dalam firman-Nya:
“Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa iman itu bukan tentang besar kecil namun tentang kesetiaan, ketaatan dan rendah hati,
“Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
Iman adalah tentang ketaatan seperti hamba yang melayani tanpa menuntut upah:
“Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
Rasul Paulus meneguhkan Timotius, agar tidak malu menjadi Kristen dan tetap setia mewartakan Kristus. Sebab dalam diri orang Kristen telah dianugerahi Roh Kekuatan, Kasih serta Ketertiban. Bahwa penderitaan bukanlah suatu kehinaan, karena orang Kristen dipanggil dalam penderitaan.
Sebab Kristus turun ke dunia juga mengalami penderitaan yang hina.
Pesan hari ini
Tuhan tidak pernah membiarkan ketidakadilan dan kejahatan sebab itu bukan berasal dari-Nya. Tuhan pasti memberikan kesukaan, tepat pada waktunya. Kita hanya diminta sabar dan teguh dalam iman.
Sebab orang benar akan hidup oleh iman Kristusnya.
“Syukuri hari ini dan ikhlaskan apa yang telah berlalu.”