Home BERITA Bangkit dari Kegagalan

Bangkit dari Kegagalan

0
Jangan gagal fokus.

Jumat, 14 April 2023

  • Kis 4:1-12.
  • Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a;
  • Yoh 21:1-14.

GAGAL, inilah kenyataan yang dialami oleh para murid Yesus ketika berhadapan dengan misteri salib

Kita melihat bahwa murid-murid Tuhan Yesus sebagai orang-orang yang memiliki hati yang baik tetapi terus menerus melakukan kesalahan.

Mereka seringkali memikirkan hal-hal yang salah, mengatakan hal-hal yang salah, dan melakukan hal-hal yang salah.

Intinya, mereka seperti terus menerus gagal dalam mengikuti arahan dari Tuhan Yesus.

Pada hari Tuhan Yesus disalibkan, semua murid Tuhan Yesus gagal—mereka semua kabur, dan hanya ada satu yang hadir dan melihat kematian Tuhan Yesus.

Dunia kita saat ini, selalu mencari yang baik dan sempurna dan hebat

Seringkali kita dengar bahwa hanya keberhasilan dan kesuksesan yang dikenang bukan kegagalan.

Dunia sport mempromosikan pengertian: “Ketika tim-mu jelek, temukanlah pemain-pemain yang baru; ketika pemainmu gagal, gantikanlah dengan yang lain yang lebih baik.”

Gagasan seperti ini bukan menjadi gagasan Tuhan.

Ide ini berbeda dengan apa yang Tuhan Yesus lakukan setelah murid-murid-Nya mengecewakan diri-Nya.

Setelah Tuhan Yesus bangkit, hal pertama yang Dia lakukan bukanlah mencari anggota baru, melainkan memanggil anggota-anggota lama-Nya yang sudah gagal.

Tuhan Yesus datang kepada Petrus yang telah menyangkal-Nya dan yang telah kembali ke pekerjaan lamanya sebagai seorang nelayan.

Tuhan Yesus datang kepada Thomas yang telah menolak untuk percaya bahwa diri-Nya telah bangkit.

Tuhan Yesus datang kepada Kleopas yang berpikir imannya kepada Yesus telah berakhir sia-sia.

Yesus menemui murid-murid-Nya saat mereka gagal.

Melalui apa yang Dia
perbuat, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang memperhatikan kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.

Lihatlah bagaimana Ia menyediakan api arang dan roti sebelum mereka tiba di pantai.

Tuhan ingin murid-murid-Nya tahu bahwa Ia memelihara kehidupan mereka, baik saat Ia masih bersama-sama mereka di bumi, maupun saat Ia kembali ke rumah Bapa-Nya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”

Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh. Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.”

Melalui peristiwa ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa Dialah sumber keberhasilan.

Dia bekerja dan menyediakan segala yang kita perlukan khususnya untuk kelangsungan hidup kita.

Untuk itu, memang tidak ada sandaran lain untuk mempercayakan harapan dan cita-cita serta rencana kita selain bergantung pada Tuhan semata.

Dalam setiap situasi dan keadaan tetap percaya pada Tuhan menjadi begitu penting, karena Dialah yang berkuasa atas segalanys di dalam kehidupan ini.

Bagaimana dengan diriku?

Apa yang telah aku lakukan untuk bangkit dari kegagalan dalam mengikuti Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version