Home BERITA In Memoriam Romo Aloysius Gonzaga Hantara Pr: Gembala yang Ceria (1)

In Memoriam Romo Aloysius Gonzaga Hantara Pr: Gembala yang Ceria (1)

0
Almarhum Romo Al Hantara Pr. (Ist)

BERITA duka disampaikan oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, melalui Grup WA  Guyub UNIO KAS dan Grup WA UNIO KAS News pada hari Jumat, 22 November 2019 pukul 05.19 WIB.

Melalui dua WA grup itu, Mgr. Rubiyatmoko menyampaikan berita sebagai berikut:

“Para Romo ytk., Telah dipanggil Tuhan sahabat dan anggota keluarga kita, Romo Al. Hantara Pr, di RS Elizabeth Semarang, pada tanggal 22 November 2019 pukul 02.30 WIB. Hari ini, 22 November 2019, jenasah disemayamkan di Gereja Katedral Semarang dan besok pagi akan diadakan misa requiem di Kentungan. Berita lengkap menyusul. Kita berdoa semoga Romo Al. Hantara bahagia di surga. Berkah Dalem.”

Dua jam kemudian berita Misa Requiem dan Pemakaman disampaikan oleh Rektor Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan-Yogyakarta, Romo Matheus Djoko Setya Prakosa Pr.

Berikut ini informasi rencana penghormatan, pemberkatan dan pemakaman:

Jumat, 22 November 2019

  • Siang sampai sore ini jenasah akan disemayamkan di Gereja Randusari Katedral Semarang.Pkl. 18.00 WIB: Misa penghormatan di Katedral
  • Pkl. 20.00 WIB Jenasah diberangkatan dari Semarang menuju Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta. Jenasah akan disemayamkan di Kapel St. Paulus Kentungan dilanjutkan tuguran pribadi.

Sabtu, 23 November 2019

Pkl. 10.00 Misa Requiem dipimpin oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko, dilanjutkan dengan penghormatan terakhir dan pemakaman di Makam Romo Projo Seminari Tinggi Kentungan Yogyakarta.

Romo Hantara dan para rekan imam praja KAS.
Romo Hantara Pr bergaul akrab dengan para imam diosesan yang jauh lebih muda.

Dua kali berkarya di Parok Katedral

Romo Han, begitu biasa umat menyapanya, dikenal sebagai seorang gembala yang murah senyum dan ceria dalam hidup sehari-hari.

Almarhum Romo Han lahir di Pekalongan, 28 Desember 1945. Pada tahun 1958 Hantara kecil lulus Sekolah Rakyat (SR) Kanisius. Kemudian tertarik ingin menjadi imam.

Ia masuk ke Seminari Mertoyudan. Angkatan CP 58. Lulus Seminari Mertoyudan pada tahun 1965 dan melanjutkan pendidikan sebagai calon imam Diosesan Semarang. Menyelesaikan pendidikan di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan pada tahun 1972. Ia menerima Tahbisan Imam di Kentungan, 5 Februari 1973.

Sejak tahun 2017 Romo Hantara berkarya di Paroki Katedral Semarang. Sebelumnya, Romo Hantara juga pernah berkarya di Paroki Katedral ketika masih mempunyai Stasi Hati Kudus, Tanah Mas, Semarang. Waktu itu dia berkarya di Paroki Katedral tahun 198 -1990.

Beberapa saat terakhir ini Romo Hantara menjalani proses perawatan kesehatan di RS Elizabeth Semarang. Sampai Tuhan memanggilnya hari Jumat, 22 November 2019 ketika Gereja merayakan Peringatan Wajib Santa Sesilia.

Gembala yang ceria

Menurut kesaksian Romo Antonius Budi Wihandono Pr, tetangga kamar sekaligus Vikep Semarang, Romo Hantara dikenal sebagai orang yang selalui siap melayani, selalu ceria dalam hidup sehari-hari, Bapa Rohani dan Bapa Pengakuan yang bijaksana.

“Romo Hantara itu tetangga kamar. Beliau orang yang selalu siap melayani kapan pun, tidak mengenal lelah dalam melayani, selalu ceria dalam hidup sehari-hari, banyak sekali dicintai umat termasuk dari paroki lain, bahkan beliau tidak pernah mengeluh sedikitpun. Beliau juga dikenal sebagai Rama yang sangat sabar…..luar biasa,” tutur Romo Budi Wihandono alias Romo Wihong ini.

Lebih lanjut diungkapkan, “Romo Han sangat sederhana sekali, termasuk dalam makanan tidak pernah mengeluh sekalipun. Beliau juga Bapa Rohani dan Pengakuan yang bijaksana, paling tidak sebagai Bapa Rohani dan Pengakuan bagi saya.”

Sebagai sesama romo sepuh, Romo Hantara secara rutin mengunjungi rekan-rekan imamnya yang sudah tinggal di Rumah Sepuh Domus Pacisdi Puren, Yogyakarta. Setiap sebulan sekali ia meluangkan waktu untuk datang ke Domus Pacis sambil membawa oleh-oleh dari Pastoran Katedral. “Dia sangat cinta pada teman-temannya di Domus Pacis. Sebulan sekali pasti bawa oleh-oleh dari Katedral ke Domus Pacis”, pungkas Romo Budi. (Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version