Maaf
Ini kuharap bukan perpisahan.
Namun kutuliskan entah kapan waktu tiba.
Namun aku tahu, sakitku bisa sekonyong-konyong membawaku pergi.
Maafkan aku ya,
tak tahu aku berapa lama lagi bisa terus bertutur sapa, meski hanya sekedar tulisan.
Sebab, mata tak lagi kuat melihat,
mulut tak lagi mampu mengeja kata,
jari tak lagi kuat menari di hape.
Barusan kakiku gemetar meski hanya sebentar berjalan.
Waktuku telah berjalan mundur.
Harapanku kuat mendekati kubur.
Tak perlu sedu sedan itu.
Biarlah sekali hidup berarti, sudah itu masuk gerbang abadi.


Maafkan semua kesalahanku yang tak patut.
Izinkan doaku membubung tinggi agar terpenuhi segala citamu.
Aku melemah,
makin melemah
agar Dia yang membimbingmu makin kuat
dan imanmu pun menguat.
Segala yang baik semoga selalu menyertaimu.
Ciao.
Emye
(Renungan terakhir Romo Markus Yumartana SJ; ditulis hari Selasa, 5 Agustus 2025; dan meninggal dunia hari Kamis malam jelang pergantian hari 7 Agustus 2025)
Baca juga: Requiem untuk Romo Markus Yumartana SJ