DI warung sederhana di Cirebon, Bu Sito, Dewi, dan Lusi masuk dan menghirup aroma rempah yang memenuhi udara.
Dewi: “Bu Sito, ini bau apa ya? Kok kayanya seperti kuah empal gentong – makanan khas Cirebon yang terkenal banget itu. Ibu tahu sejarahnya?”
Lusi: “Aku belum tahu banyak tentang Empal Gentong. Tapi aku pernah mencicipi, rasanya gurih, creamy, dan ngangeni.”
Bu Sito tersenyum bilang:”Ooooh, ini empal gentong yang memang istimewa. Namanya diambil dari ‘gentong’, periuk tanah liat untuk masaknya. Periuk ini bukan sekedar alat; tapi jiwa dari empal gentong, memberi rasa earthy dan menjaga panas secara alami.”
Dewi: “Apa yang membuatnya beda dari gulai atau kari biasa?”
Bu Sito: “Empal gentong adalah perpaduan budaya Jawa, Sunda, dan Tionghoa. Rempah kuningnya mirip kari India; tapi santannya kental seperti gulai Jawa. Pemasakan lambat di gentong tanah liat menciptakan rasa yang dalam dan aroma khas yang tak bisa didapat dari panci logam.”
Lusi: “Wah, aku penasaran resepnya. Bisa dibagi, Bu?”
Bu Sito: “Tentu, ini resep sederhana empal gentong yang bisa kamu coba di rumah.”
Bahan:
- 1 kg daging sapi + babat, potong dadu.
- 2 liter santan kental.
- Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, kunyit bakar, lengkuas, serai, kemiri sangrai, jinten.
- Pelengkap: daun salam, daun jeruk, garam, gula merah.
Cara membuat
- Tumis bumbu halus hingga harum.
- Masukkan daging dan babat, aduk sampai berubah warna.
- Tuang santan, masak dengan api kecil di gentong tanah liat selama ± 3 jam hingga empuk dan kuah mengental.
- Sajikan panas dengan nasi putih, taburan kucai, dan sambal rawit.
Dewi: “Maasih, Bu. Tapi kalau mau cicipi versi otentiknya di Cirebon, ke mana ya sebaiknya?”
Bu Sito: “Coba ke Empal Gentong H. Apud, Jalan Ir. H. Juanda atau Empal Gentong Plered, Jalan Raya Plered. Dua-duanya legendaris dan selalu ramai pembeli.”
Lusi: “Noted. Aku mau langsung masukkan daftar kuliner wajib kalau ke Cirebon.”
Bu Sito: “Ingat lho, empal gentong bukan cuma makanan, tapi juga cerita tentang warisan budaya, kesabaran, dan cinta dalam menjaga tradisi.”
Referensi
- Badan Pusat Statistik. (2020). Cirebon dalam Angka 2020. https://cirebonkota.bps.go.id/publication/2020/06/26/944b9f8f9f9f9f9f9f9f9f9f/Cirebon-dalam-angka-2020.html
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon. (2020).
- Profil Pariwisata Kota Cirebon. https://disparbud.cirebonkota.go.id/profil-pariwisata-kota-cirebon/
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020).
- 10 Destinasi Wisata Terpopuler di Jawa Barat. https://www.kemenpar.go.id/berita/10-destinasi-wisata-terpopuler-di-jawa-barat
- Akronim CIREBON: Citra Indah, Rasa Enak, Bikin Orang Nagih.
Catatan:
Teks ini dikembangkan dengan bantuan AI (DeepSeek, ChatGPT, Meta AI) dan disunting oleh penulis untuk tujuan edukatif.
Lisensi: CC BY-NC 4.0
Join:
Urip kudu urup
https://chat.whatsapp.com/BPvlR2SmLrT45HLZNykWgY
Info kuliner tempo dulu
https://chat.whatsapp.com/JhVCLwGlgVSIeDBGNp0ZzI
Info wisata Indonesia
https://chat.whatsapp.com/BzRyjqwJw2jDLNiU2CVJ9s









































