Empal Gentong Cirebon, Warisan Rasa Periuk Tanah Liat

0
86 views
Ilustrasi: Empal Gentong, menu kuliner khas Cirebon. (Keliek JS)

DI warung sederhana di Cirebon, Bu Sito, Dewi, dan Lusi masuk dan menghirup aroma rempah yang memenuhi udara.

Dewi: “Bu Sito, ini bau apa ya? Kok kayanya seperti kuah empal gentong – makanan khas Cirebon yang terkenal banget itu. Ibu tahu sejarahnya?”

Lusi: “Aku belum tahu banyak tentang Empal Gentong. Tapi aku pernah mencicipi, rasanya gurih, creamy, dan ngangeni.”

Bu Sito tersenyum bilang:”Ooooh, ini empal gentong yang memang istimewa. Namanya diambil dari ‘gentong’, periuk tanah liat untuk masaknya. Periuk ini bukan sekedar alat; tapi jiwa dari empal gentong, memberi rasa earthy dan menjaga panas secara alami.”

Dewi: “Apa yang membuatnya beda dari gulai atau kari biasa?”

Bu Sito: “Empal gentong adalah perpaduan budaya Jawa, Sunda, dan Tionghoa. Rempah kuningnya mirip kari India; tapi santannya kental seperti gulai Jawa. Pemasakan lambat di gentong tanah liat menciptakan rasa yang dalam dan aroma khas yang tak bisa didapat dari panci logam.”

Lusi: “Wah, aku penasaran resepnya. Bisa dibagi, Bu?”

Bu Sito: “Tentu, ini resep sederhana empal gentong yang bisa kamu coba di rumah.”

Bahan:

  1. 1 kg daging sapi + babat, potong dadu.
  2. 2 liter santan kental.
  3. Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, kunyit bakar, lengkuas, serai, kemiri sangrai, jinten.
  4. Pelengkap: daun salam, daun jeruk, garam, gula merah.

Cara membuat

  1. Tumis bumbu halus hingga harum.
  2. Masukkan daging dan babat, aduk sampai berubah warna.
  3. Tuang santan, masak dengan api kecil di gentong tanah liat selama ± 3 jam hingga empuk dan kuah mengental.
  4. Sajikan panas dengan nasi putih, taburan kucai, dan sambal rawit.

Dewi: “Maasih, Bu. Tapi kalau mau cicipi versi otentiknya di Cirebon, ke mana ya sebaiknya?”

Bu Sito: “Coba ke Empal Gentong H. Apud, Jalan Ir. H. Juanda atau Empal Gentong Plered, Jalan Raya Plered. Dua-duanya legendaris dan selalu ramai pembeli.”

Lusi: “Noted. Aku mau langsung masukkan daftar kuliner wajib kalau ke Cirebon.”

Bu Sito: “Ingat lho, empal gentong bukan cuma makanan, tapi juga cerita tentang warisan budaya, kesabaran, dan cinta dalam menjaga tradisi.”

Referensi

  1. Badan Pusat Statistik. (2020). Cirebon dalam Angka 2020. https://cirebonkota.bps.go.id/publication/2020/06/26/944b9f8f9f9f9f9f9f9f9f9f/Cirebon-dalam-angka-2020.html
  2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon. (2020).
  3. Profil Pariwisata Kota Cirebon. https://disparbud.cirebonkota.go.id/profil-pariwisata-kota-cirebon/
  4. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020).
  5. 10 Destinasi Wisata Terpopuler di Jawa Barat. https://www.kemenpar.go.id/berita/10-destinasi-wisata-terpopuler-di-jawa-barat
  6. Akronim CIREBON: Citra Indah, Rasa Enak, Bikin Orang Nagih.

Catatan:
Teks ini dikembangkan dengan bantuan AI (DeepSeek, ChatGPT, Meta AI) dan disunting oleh penulis untuk tujuan edukatif.
Lisensi: CC BY-NC 4.0

Join:
Urip kudu urup
https://chat.whatsapp.com/BPvlR2SmLrT45HLZNykWgY

Info kuliner tempo dulu
https://chat.whatsapp.com/JhVCLwGlgVSIeDBGNp0ZzI

Info wisata Indonesia
https://chat.whatsapp.com/BzRyjqwJw2jDLNiU2CVJ9s

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here