Home BERITA Inilah Ibumu

Inilah Ibumu

0
66 views
Ilustrasi - Yesus dan Maria. (Ist)

Senin, 9 Juni 2025

Kej 3:9-15,20
Mzm 87.
Yoh 19:25-34

GEREJA sejatinya diberkati karena memiliki Maria sebagai Bunda yang terus menyertai, melindungi, dan membimbing dalam perjalanan iman.

Kelembutan Maria menyelimuti setiap luka batin umat, kasih keibuannya menghibur di tengah kesendirian dan pergumulan, perlindungannya melindungi dari tipu daya zaman, dan bimbingannya mengarahkan kita kembali kepada Kristus setiap kali kita mulai tersesat arah.

Apa yang diterima oleh para murid di awal sejarah Gereja tidak berhenti di sana. Kepedulian Maria tidak mengenal batas waktu. Ia terus hadir dalam kehidupan umat beriman sepanjang masa, termasuk kita yang hidup di zaman ini.

Berbagai penampakan Maria, devosi-devosi yang berkembang, dan kesaksian iman para kudus tentang pengalaman akan kasih Maria menjadi tanda nyata bahwa Ia tetap bekerja dalam Roh Kudus bagi keselamatan kita.

Kita, umat beriman, diajak untuk melihat kehadiran Maria ini sebagai anugerah besar yang patut disyukuri. Dalam dunia yang sering kali penuh kegelisahan, Maria adalah tanda penghiburan dan harapan.

Dalam kebingungan, Ia menjadi bintang yang menuntun. Dalam kegelapan, Ia menjadi terang yang lembut namun pasti membawa kita kembali kepada Putranya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu.” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu.”

Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”

Di tengah situasi yang tragis dan mencekam itu, Yesus melakukan sesuatu yang sangat mengharukan.

Dari atas salib, sebelum mengembalikan jiwa-Nya kepada Bapa di surga, Yesus menyerahkan semua pengikut-Nya kepada Maria: “Ibu, inilah anakmu.”

Kemudian Yesus juga menyerahkan ibu-Nya kepada para pengikut-Nya, yang diwakili oleh murid yang sangat dikasihi-Nya: “Inilah ibumu.”

Penginjil Yohanes mencatat bahwa sejak saat itu, murid yang dikasihi Yesus menerima Maria di dalam rumahnya. Kisah yang penuh haru di tengah tragisnya peristiwa salib di Golgota ini mengukuhkan keyakinan kita akan relasi dan kehadiran Bunda Maria di tengah Gereja. Relasi ini berdasarkan pada kehendak Yesus sendiri.

Yesus menyerahkan para pengikut-Nya kepada Bunda Maria, dan sebaliknya, memberikan bunda-Nya kepada para murid. Sang ibu akan mendidik dan membimbing, dan sebaliknya, sang anak hendaknya membiarkan diri dididik dan dibimbing.

Murid yang dikasihi menerima Maria di rumahnya. Tindakan ini sesungguhnya mewakili semua orang yang berusaha mengikuti Yesus, mewakili Gereja.

Maria selalu hadir bersama di dalam Gereja dan menyertai Gereja dalam situasi apa pun. Dalam seluruh ziarah Gereja di tengah dunia, Maria hadir sebagai bunda yang melindungi, menemani, mendoakan, dan memberikan kekuatan.

Dalam pengertian ini, kita merenungkan keibuan spiritual Maria yang adalah Bunda Putra Allah, serta pada saat yang sama, Bunda dari mereka yang mencintai dan dicintai Putranya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah menyerahkan hidupku kepada Tuhan melalui tangan Maria?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here