
SUASANA hangat dan penuh keakraban menyelimuti Rumah Retret Samadi Maranatha selama tiga hari berturut-turut.
Dalam rangka menyambut 100 tahun kehadiran Kongregasi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) di Indonesia, panitia perayaan mengadakan Pertemuan Keluarga Suster FSE. Kegiatan ini digelar sebagai ungkapan apresiasi sekaligus refleksi atas pentingnya peran keluarga dalam mendukung panggilan hidup religius para suster.
Pertemuan ini menjadi momen istimewa untuk menjalin silaturahmi yang lebih erat antara para suster FSE dan keluarga mereka. Lebih dari sekadar pertemuan, kegiatan ini dirancang sebagai ruang dialog, penguatan spiritualitas, dan pembaruan semangat peziarahan dalam iman bersama.
Hari pertama: sambutan penuh sukacita
Kegiatan dibuka secara resmi pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Mula-mula diisi dengan sambutan Dewan Pimpinan Umum, panitia, serta para suster FSE. Suasana keakraban mulai terasa saat sesi perkenalan antar keluarga dilangsungkan, mencairkan kekakuan dan mempertemukan banyak wajah yang sebelumnya belum saling mengenal.
Selaku Pemimpin Umum Kongregasi FSE, dalam sambutannya Sr. M. Xaveria Lingga FSE menyampaikan rasa syukur dan sukacita atas kehadiran para orangtua dan keluarga.
“Ini adalah rahmat besar dari Tuhan yang mempersatukan kita dalam semangat kekeluargaan, di tengah perayaan 100 tahun karya misi FSE di Indonesia,” Sr. M. Xaveria Lingga FSE.
Hari kedua: rekoleksi dan refleksi yang menguatkan
Pada hari kedua, suasana menjadi lebih mendalam melalui sesi rekoleksi yang dipimpin oleh Pastor Gindo Saragih OFMConv. Dalam sesi bertema “Keluarga sebagai Sumber Panggilan,” para peserta diajak menyadari kembali bahwa panggilan hidup religius tumbuh dari lingkungan keluarga.
Dari keluarga benih panggilan ditaburkan, bertumbuh, dan akhirnya berbuah dalam pilihan hidup yang dijalani dengan ketekunan dan kesetiaan.
Rekoleksi dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang didampingi oleh para suster. Dalam suasana yang penuh keterbukaan dan kasih, para orang ua saling berbagi pengalaman mendampingi anak mereka dalam proses mengenali dan menanggapi panggilan hidup sebagai suster. Cerita-cerita yang dibagikan dihiasi oleh syukur, haru, dan sukacita.
Malam harinya, kebersamaan dilanjutkan dengan acara hiburan. Gelak tawa, nyanyian, dan penampilan spontan dari para keluarga dan suster menjadi bukti nyata betapa hangatnya ikatan yang terjalin dalam satu “keluarga besar” FSE.

Hari ketiga: Doa restu dan pengenalan karya misi
Hari ketiga menjadi momen puncak yang penuh haru dan makna. Dalam sebuah upacara yang khidmat, para orangtua secara simbolis memberikan salam dan doa restu kepada para suster.
Ini menjadi lambang dukungan dan cinta tak bersyarat, bahwa para suster tetaplah anak-anak mereka yang membutuhkan dukungan doa dan kasih sayang keluarga.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan lebih dalam mengenai Kongregasi FSE. Sr. M. Katarina Da Duka FSE memaparkan sejarah Kongregasi sejak didirikan di Belanda hingga tiba di Indonesia.
Ia juga menjelaskan berbagai karya pelayanan yang dijalankan oleh para suster; khususnya dalam bidang kesehatan dan pelayanan kepada orang sakit dan menderita — sesuai semangat dasar Kongregasi.
Pertemuan ditutup dengan Perayaan Ekaristi syukur dan makan bersama; sebagai ungkapan syukur atas kebersamaan dan rahmat yang telah diterima selama tiga hari penuh.
Tema 100 Tahun: “Caritas et Sanitas – Kasih yang Menyembuhkan”
Sebagai penutup, Sr. M. Xaveria Lingga FSE menyerahkan rosario dan cinderamata bergambar logo perayaan 100 tahun FSE kepada seluruh orangtua dan keluarga yang hadir.
Dalam pesannya, ia menjelaskan makna tema dan logo perayaan: “Kasih yang Menyembuhkan: Berakar, Bertumbuh, dan Berkembang” yang bersumber dari kharisma Kongregasi FSE: semangat kasih Kristus yang menyembuhkan orang kecil dan menderita, hingga rela wafat di kayu salib.
“Dari kasih itulah Kongregasi ini berakar, bertumbuh, dan berkembang. Kami berharap, semangat ini terus hidup dalam diri setiap suster, dan melalui dukungan keluarga, kita semua menjadi peziarah pengharapan yang tak pernah mengecewakan,” tutup Sr. Xaveria FSE.
Sr. M. Adeline Sitepu FSE
Sekretaris Kongregasi FSE
proficiat 100 tahun fse di indonesia
keterangan fotonya tampaknya keliru Fransiskanes Dan Damiano
terimaksih. salam
proficiat 100 tahun fse di indonesia
keterangan fotonya tampaknya keliru Fransiskanes San Damiano
terimaksih. salam