Puncta 22 Juni 2025
HR. Tubuh dan Darah Kristus
Lukas 9: 11b-17
PEMERINTAHAN Prabowo memiliki program unggulan waktu kampanye yaitu memberi makan gratis kepada anak-anak sekolah agar mereka nantinya menjadi generasi emas di tahun 2045. Maksud dan tujuannya baik, tetapi pelaksanaanya amburadul.
Memberi makan gratis itu baik, kalau untuk mereka yang berkekurangan dan kelaparan. Namun program ini sangat mudah diselewengkan untuk korupsi.
Peneliti ICW, Dewi Anggraeni, mengusulkan agar program ini dihentikan karena banyak masalah di sana-sini. “Ketimbang semakin kisruh ke depannya, lebih baik dihentikan dari saat ini,” kata Dewi saat dihubungi, Jumat, 18 April 2025.
Ada banyak hal yang harus dievaluasi dari program ini. Mulai dari perencanaan, transparansi anggaran, keberlanjutan, sampai pelaksanaan di tingkat bawah. Kalau tidak ada perbaikan, jangan harap program ini bisa berjalan.
Yesus mengajak para murid juga untuk ikut terlibat memberi makan kepada orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti-Nya. Awalnya para murid menghindar dengan berkata, “Suruhlah orang banyak itu pergi.”
Menghindari masalah itu paling mudah. Orang tidak mau terlibat ikut bertanggungjawab. Namun Yesus menuntut mereka, “Kamu harus memberi mereka makan.”
Mereka masih menawar dan mengeluhkan kekurangannya, “Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan.”
“Sethithik ora ditampik.” Artinya sedikit tidak ditolak, tetapi disyukuri dan direlakan untuk dibagikan. Dari yang sedikit, yang kecil kalau dipersembahkan untuk Tuhan akan sangat berguna.
Dengan kerelaan berbagi ternyata mampu memberi makan lima ribu orang. Ada sisa duabelas bakul.
Yang memberi makan adalah Tuhan. Kita hanya ikut serta terlibat sedikit. Tetapi jika kita lakukan dengan tulus ikhlas, maka yang sedikit itu bisa menjadi berkat untuk banyak orang.
Mari kita ikut terlibat dalam karya penyelamatan Tuhan.
Makan siang gratis jalan pelan-pelan,
Karena tiap orang punya kepentingan.
Kalau kita mau ikut melayani Tuhan,
Harus siap berbagi demi keselamatan.
Wonogiri, marilah kita berbagi
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
