- Bacaan 1: Yun. 3:1-10
- Injil: Luk. 10:38-42
Setia mendengarkan Firman-Nya, menunjukkan bahwa seseorang memiliki kerendahan hati untuk menerima otoritas Tuhan dalam hidupnya (ketaatan). Firman Tuhan akan berfungsi sebagai cermin untuk melihat suasana hatimu. Tuhan akan membentukmu, menegur serta mengarahkan langkahmu sesuai kehendak-Nya menjauhi dosa.
Firman-Nya tentu akan memberi kekuatan saat hidup sedang tidak baik-baik.
Mendengarkan firman Tuhan tidak hanya sekadar mendengar dengan telinga, tetapi juga melibatkan hati, pikiran, dan tindakan.
Nabi Yunus saat mendengarkan sabda-Nya untuk kali kedua, tak lagi menghindar atau sekedar menunda. Yunus segera berangkat ke Niniwe melaksanakan apa yang dikehendaki Tuhan, mengingatkan pertobatan bagi Niniwe.
“Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Mendengar Firman Tuhan yang disampaikan Nabi Yunus, orang-orang Niniwe bahkan raja sendiri juga menanggapi dengan mengeluarkan perintah berpuasa bagi semua warga termasuk hewan-hewan piaraan, berselubung kain kabung, berbalik dari tingkah laku jahat serta kekerasan lalu berseru pada Allah.
Puasa dan kain kabung sebagai wujud, penyesalan dan tanggapan pertobatan.
Dan Tuhan pun melihat serta menanggapi tanggapan positif orang-orang Niniwe dengan sukacita, Tuhan tidak jadi menghukum mereka.
Saat Tuhan Yesus berada di sebuah kampung Betsaida, Marta mempersilakan-Nya mampir ke rumahnya. Marta memiliki saudara kandung bernama Maria, lalu Tuhan pun mengajar dirumah itu. Ada dua fenomena di rumah itu:
- Marta sibuk dengan menyiapkan jamuan
- Maria duduk tenang mendengarkan Firman-Nya
Ketika Marta “complain” kepada Tuhan Yesus agar Maria membantunya, Tuhan justru mendukung tindakan Maria yang “hanya duduk” mendengarkan sabda-Nya:
“Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”.
Pesan hari ini
Bagian terbaik dalam hidup ini adalah “mendengarkan dan melaksanakan” sabda Tuhan.
Orang-orang Niniwe telah merasakan ganjaran baik mendengarkan Firman-Nya, yaitu tidak jadi dihukum Allah. Maria saudara Marta pun dipuji Tuhan, karena memilih mendengarkan sabda-Nya daripada ngurusi perkara duniawi.
“Kita adalah produk dari pilihan yang kita buat, bukan keadaan yang kita hadapi.”