Home BERITA Mendua Hati

Mendua Hati

0
Ilustrasi - Hati mendua. (Ist)

Bacaan 1: 2Taw 24:17-25
Injil: Mat 6:24-34

MENDUA hati berarti ada keraguan (doubting) dalam hati dan pikiran. Maka seseorang yang mendua hati akan memiliki ketidakpastian.

Seseorang mendua hati karena ragu kepada pasangannya, sehingga bisa menimbulkan kebohongan-kebohongan serta tidak ada ketenangan dalam hidupnya.

Dalam iman, mendua hati akan menyebabkan apa yang dilakukan tidak tertuju pada kemuliaan Tuhan namun lebih pada keuntungan pribada semata.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus menasihati para pengikut-Nya agar tidak mendua hati.

“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain. Atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.

Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Mammon memiliki makna sesuatu tentang materi seperti uang, harta benda atau kekayaan duniawi yang mampu mengalihkan perhatiannya kepada Tuhan.

Padahal dalam Kisah Penciptaan, Tuhan Allah telah menjamin dan menyediakan segala kebutuhan termasuk makanan bagi makhluk hidup termasuk manusia.

Jadi, semestinya tidak perlu ada kekuatiran terhadap kebutuhan duniawi.

Segala yang dilakukan semestinya hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.

Sejak kematian imam Yoyada yang begitu berjasa bagi kelangsungan hidup Raja Yoas, bangsa Israel kembali terjerumus dalam “perselingkuhan iman”, mendua hati antara Allah dan berhala.

Mereka meninggalkan rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala.

Tuhan Allah mengutus para nabi untuk memperingatkan mereka namun tidak didengarkan bahkan dibunuhnya para nabi itu, termasuk Zakharia anak imam Yoyada.

Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan imam Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia malah membunuh anak Yoyada itu.

Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.

Tuhan Allah menghukum bangsa itu lewat musuh besarnya, yaitu bangsa Aram.

Pesan hari ini

Hiduplah dalam Roh maka akan menjaga diri dari sikap “mendua hati”.

Mengejar keduniawian hanya akan menumbuhkan ketamakan dan menjauhkan dari Tuhan.

“Ketika dirimu pergi meninggalkanku, hati ini ingin berbicara untuk menahan kepergianmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version