Home BERITA Menjadi Seperti Anak Kecil Bukan Berarti Kekanak-kanakan

Menjadi Seperti Anak Kecil Bukan Berarti Kekanak-kanakan

0
Ilustrasi - Menjadi seperti anak kecil. (Ist)

Bacaan 1: Yes 66: 10–14a
Injil: Mat 18: 1–5

KADANG saya sangat rindu masa kanak-kanak yang lalu. Rasanya hidup itu menyenangkan, tidak pernah sedih, pokoknya kerjanya main, makan, mandi, sekolah dan tidur. Banyak sifat kanak-kanak yang jika kita bahas tidak akan ada habisnya, terlalu banyak.

Bertambah usia dan menjadi tua itu adalah pasti, namun menjadi dewasa belum tentu. Cengeng, egois, mudah tersinggung dan marah, tidak mau kalah, cari perhatian adalah contoh sifat-sifat kekanak-kanakan.

Kebiasaan, perilaku, dan lingkungan merupakan beberapa faktor penyebab kurang dewasanya seseorang.

Saat seseorang tidak dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan usianya, hal ini tentu masalah dalam pergaulan dan bisa mengganggu aktivitas sosial orang tersebut. Banyak orang yang tidak sadar bahwa ia memiliki sifat kekanak-kanakan.

Hari ini Tuhan Yesus seperti biasa menggunakan perumpamaan untuk memperbandingkan antara sifat “terbesar” dengan “anak kecil”.

Tuhan Yesus tidak sedang membicarakan kesederhanaan dan kesucian seorang anak kecil. Tuhan kali ini menekankan sifat anak kecil yang “tidak memiliki hak secara hukum” dan menerima apa yang mereka miliki sebagai “sebuah anugerah”.

Beberapa murid-Nya secara egois memperbincangkan hak dan kedudukan terbesar di Kerajaan Allah nantinya. Tak seorang pun memiliki hak dan tuntutan akan kepemilikan Kerajaan Allah. Tuhan ingin bahwa pengikut-Nya menerima dan mengakui hal Kerajaan Allah adalah sebuah anugerah Allah.

Yesaya menggambarkan hubungan antara Allah dengan umat-Nya Israel dalam bentuk kelahiran anak dan kasih ibu.

Israel, anak kecil itu, menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dari rangkulan, pangkuan dan gendongan sang ibu, Allah.

Yerusalem akan memiliki damai sejahtera dan menjadi penghiburan kepada semua orang yang mengasihi Allah, termasuk bangsa-bangsa yang datang kepadanya.

Sebuah gambaran sukacita dan kesejahteraan saat para buangan Israel kembali ke negerinya.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus menuntut perubahan radikal dalam sebuah pertobatan dan berbalik kepada Allah. Bersikap seperti anak kecil yang menerima hak Kerajaan Allah sebagai sebuah anugerah dari Allah Bapa dan bukannya menuntut seperti kekanak-kanakan.

Allah juga bertindak sebagai ibu yang tak lalai menyusui dan menggendong bayinya agar merasa aman, nyaman dan tenang.

“Jika kamu mencari seseorang yang bisa mengubah hidupmu, lihatlah di cermin. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu, bersama kita lawan Coronavirus.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version