PEMERINTAH Mesir secara mendadak dan secara kontroversial akan segera menutup operasional Biara Santa Katarina di Gunung Sinai. Setiap orang yang berziarah ke Tanah Suci namun terlebih dahulu pergi ke Mesir, pasti akan mampir ke Biara Santa Katarina ini.
Biara ini dikenal sebagai biara Katolik Orthodoks tertua di dunia dan hingga berita ini dirilis operasionalnya juga masih aktif hingga kini.
Keputusan Mesir secara sepihak ini telah memicu aksi kecaman keras dari berbagai pihak; termasuk Uskup Agung Ieronymos dari Athena dan seluruh elemen warga Yunani. Mereka semua menyebut aksi sepihak Pemerintah Mesir ini sebagai “penaklukan sejarah” terhadap pengaruh budaya Yunani -Helenisme- dan iman kristiani Ortodoks.
Apalagi, Pemerintah Mesir berencana ingin mengubah alih fungsi biara monastik ini sebagai museum di tengah padang gurun Sinai.

Sudah pernah dibahas dalam perjanjian bilateral Mesir-Yunani
Pemerintah Yunani merespon berita ini dengan emos sangat kaget atas keputusan Mesir tersebut. Terutama karena persoalan terkait Biara Santa Katarina sebenarnya sudah pernah dibahas secara langsung dalam pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada awal Mei 2025 lalu di Athena.
Kementerian Luar Negeri Yunani saat ini menangani masalah ini secara serius dan menganggapnya sebagai isu prioritas tinggi.


Menurut situs orthodoxia.info, Biara Santa Katarina ini berdiri sekitar 1.500 tahun lalu. Pendirian biara monastik ini diinisiasi oleh Kaisar Bizantium Yustinianus.
Biara Santa Katarina Mesir ini memiliki reputasi internasional sebagai pusat spiritual Gereja Kristen Ortodok. Meski telah melewati berbagai gejolak sejarah, biara ini tetap berdiri kokoh hingga hari ini. Namun, keputusan terbaru pemerintah Mesir untuk mau mengubah fungsi biara menjadi museum serta mengambil alih seluruh asetnya dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan beragama.


Bertentangan dengan “perjanjian” bilateral
Langkah tersebut juga bertentangan dengan jaminan sebelumnya yang pernah diberikan Presiden el-Sisi kepada Perdana Menteri Mitsotakis selama kunjungannya ke Yunani awal Mei ini. Selain mau mengambil alih semua properti biara, Pemerintah Mesir juga memerintahkan pengusiran para biarawan dari kompleks biara agar bangunannya dapat dialihfungsikan menjadi objek wisata. Ingin dijadikan serupa dengan piramida sebagai objek wisata semata.
Para biarawan menolak keras keputusan ini dan menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak-hak mereka. Mereka kini tengah mempersiapkan kampanye internasional untuk menginformasikan situasi yang mereka hadapi kepada seluruh Gereja Kristen dan komunitas agama monoteistik di seluruh dunia.


Uskup Agung Ieronymos: Kristen Ortodoks dan Budaya Helenisme alami persekusi baru
Uskup Agung Ieronymos menyampaikan kesedihannya yang mendalam dan kemarahannya dalam merespon keputusan Pemerintah Mesir. Ia mengecam keras tindakan sepihak tersebut secara tegas. Ia juga menyerukan agar segera dilakukan gerak mobilisasi cepat Pemerintah Yunani dan masyarakat internasional guna melindungi hak-hak Biara Santa Katarina.
“Saya menolak untuk menerima keputusan sepihak tersebut dan juga sulit mempercayai, bahwa Helenisme dan Kristen Ortodoks harus kembali mengalami penaklukan sejarah seperti ini,” tegas Uskup Agung dalam pernyataannya.

Ia menilai keputusan itu sebagai upaya menghapus nilai historis dan spiritual biara yang telah menjadi mercusuar peradaban Gereja Kristen Ortodoks selama berabad-abad.
Uskup Agung pun mendesak Pemerintah Yunani, khususnya Perdana Menteri Mitsotakis, segera mengambil langkah konkret guna memulihkan operasional biara dan mencegah penutupan permanen.
Ia menegaskan bahwa peristiwa semacam ini tidak boleh dibiarkan terjadi. skup Agung Gereja Orthodoks Yunani dengan tegas menuduh Pemerintah Mesir berusaha menghapus makna historis dan spiritual Biara Santa Katarina dengan serta-merta ingin menghentikan fungsi biara bersejarah yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Padahal sebelumnya sudah ada komitmen resmi Presiden el-Sisi.
PS: Sumber dari berbagai media internasional arus utama