Mewartakan Lewat Perilaku

0
0 views
Janda yang kembali menemukan harapan hidupnya
  • Bacaan 1: 1Tim. 3:1-13
  • Injil: Luk. 7:11-17

Pewartaan Kabar Baik dari Tuhan kadang tidak harus membawa (menenteng) Kitab Suci atau melalui pengajaran-pengajaran di kelas, lewat kata-kata. Namun bisa juga melalui perilaku yang kadang lebih penting dan lebih berdampak karena lebih mencerminkan karakter Kristus.

Menjadi saksi Kristus melalui hidup yang penuh kasih, integritas, kerendahan hati, dan kebaikan. Hidup kita adalah sebuah kesaksian bagi Kristus. Orang lain bisa mengenal Kristus lewat caramu memperlakukan orang lain, saat menghadapi masalah, mengelola emosi, caramu bekerja dan melayani serta berbagai integritas lainnya.

Rasul Paulus dalam surat pastoralnya kepada anak rohaninya, yaitu Timotius memberikan nasihat tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin umat serta diaken (pembantu pemimpin jemaat) yang pantas. Seorang pemimpin jemaat dan diaken adalah jabatan yang indah sehingga haruslah menjaga perilakunya:

  • Baik (tak bercacat),
  • suami dari satu isteri,
  • dapat menahan diri, bijaksana, sopan,
  • suka memberi tumpangan,
  • cakap mengajar orang,
  • bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah,
  • pendamai, bukan hamba uang,
  • seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

Kualitas moral dan rohani lebih penting daripada kemampuan atau popularitas. Kepemimpinan yang baik dimulai dari kehidupan pribadi yang benar. Kepemimpinan Kristen bukan soal jabatan namun soal karakter.

Salah satu tolok ukur utama seorang calon pemimpin umat adalah bagaimana ia mengatur rumah tangganya. Jika tidak mampu memimpin rumahnya sendiri, ia juga tidak layak memimpin umat.

Timotius masih sangat muda, sehingga perlu banyak bimbingan dari mentornya, yaitu Rasul Paulus.

Tuhan Yesus mengajar para pengikut-Nya melalui empati kepada janda yang kehilangan anak satu-satunya yang juga menjadi harapan hidupnya. Tuhan Yesus menghidupkan anak muda dari janda di kota Nain karena belas kasihan-Nya. Tuhan tergerak hati-Nya melihat kesedihan janda itu. Hal itu ditunjukkan dengan sabda-Nya yang memberi semangat:

“Jangan menangis!”

Tentu Tuhan juga ingin, kita pengikut-Nya punya empati yang sama dan menolong orang lain yang menderita.

Pesan hari ini

Banyak orang tidak membaca Alkitab, namun mereka “membaca” hidupmu. Perilaku yang selaras dengan ajaran Kristus menjadi pintu masuk bagi Injil.

Pewartaan melalui cara hidup yang konsisten menumbuhkan kepercayaan dan memperkuat kesaksian lisan.

“Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here