Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Mengapa Tuhan memuji bendahara yang tidak jujur? Bagaimana sabda ini harus dimengerti? Kemudian Tuhan bersabda agar kita tidak mengabdi kepada dua tuan, yakni kepada Allah sekaligus kepada mamon.
Pertanyaan berikut adalah apa yang dimaksud dengan mamon dalam pelita sabda ini? Jika Tuhan memuji bendahara yang tidak jujur, bukan maksudnya Tuhan membenarkan tindak ketidakjujuran. Yang dipuji Tuhan adalah usaha bendahara untuk mencari cara cerdik ketika ia ada dalam pusaran kesulitan. Ia tidak menyerah tetapi dengan cerdik menghadapi liku-liku hidup dengan beragam tantangannya. Karenanya, ketika diberhentikan oleh tuan nya ia tetap dapat melanjutkan hidupnya berkat perhatiannya pada orang-orang yang pernah berhutang kepadanya. Cara cerdik bendahara inilah yang dipuji oleh Tuhan. Ia berhasil mengambil hati Tuhan.
Sahabat terkasih,
Tuhan juga mengangkat tema tentang “mamon” yang dapat kita maknai sebagai kekayaan atau rumah harta benda. Apakah mamon itu buruk dan jahat? Tentu saja tidak. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Banyak contoh di sekitar kita yang meletakkan harta kekayaan sebagai sarana mengabdi Tuhan walau memang jauh lebih banyak orang yang mengejar kekayaan bahkan dengan menghalalkan cara mendapatkannya. Orang-orang inilah yang disebut pengabdi Mamon. Inilah yang ditentang oleh Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Pergi ke sungai membawa kail,
panas terik kulit pun terbakar.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Amos 8:4-7
1 Timotius 2:1-8
Lukas 16:1-13
Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemahnya. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Luk. 16:1.3-4.8-10.13)