Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Sediakan “Gelas Kosong” Untuk Yesus

Sediakan “Gelas Kosong” Untuk Yesus

3
Air tumpah dari gelas karena telah melewati kapasitasnya

Bacaan 1: Kis 4:32-37

Injil: Yoh 3:7-15

Gelas adalah benda yang sangat dekat dengan kita dan memiliki filosofi unik. Apapun yang kamu tuang ke dalam gelas, maka ia akan menampungnya. Namun tentu, ia punya kapasitas terbatas sesuai ukurannya. Jika terus dituang maka suatu saat airnya pasti tumpah karena melebihi kapasitasnya.

Demikian juga jika gelas sudah penuh air, maka ia tak bisa lagi menerima air baru.

Filofosi gelas kosong, patut menjadi bahan renungan.

Untuk menjadi pribadi yang bijak dan berpengetahuan, sediakan gelas kosongmu terlebih dahulu. Ini sebagai gambaran bahwa kamu sudah siap belajar atau menerima pelajaran penting dalam hidupmu.

Nikodemus sulit menerima dan memahami ajaran “kelahiran baru” karena ia masih memegang teguh prinsip-prinsip keyahudiannya (“gelasnya” masih penuh), maklum ia adalah guru Yahudi. Hatinya masih tertutup terhadap sapaan dan pengajaran dari Tuhan Yesus.

“Kamu harus dilahirkan kembali…

Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?”

Demikian sabda-Nya pada Nikodemus.

Nikodemus harus menanggalkan keyahudiannya dan membuka hati (“mengosongkan gelas”) seperti para murid-Nya yang bersekutu, sehati dan sejiwa menjalankan “perintah baru-Nya” untuk saling mengasihi.

Setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, para murid dilarang keluar dari Yerusalem sebelum menerima pencurahan Roh Kudus. Kebersamaan dalam satu rumah, dijiwai sebagai sebuah persekutuan dalam tubuh Kristus yang kita sebut “Gereja Perdana”.

Hidup saling mengasihi dan peduli satu sama lain baik secara rohani dan jasmani. Segala milik mereka menjadi milik bersama, dibagi sebagai sebuah kebersamaan sehingga mereka menjadi hidup berlimpah atas anugerah-Nya.

Hal ini bisa mereka jalani karena telah melalui prinsip “dilahirkan kembali” dalam Kristus.

Tuhan Yesus terlebih dahulu mengasihi mereka dengan mengorbankan Diri-Nya di kayu salib. Maka mereka pun juga menghayati prinsip tersebut, dengan mengorbankan segala miliknya bagi orang lain.

Pesan hari ini

Sediakan “gelas kosongmu” untuk menerima teladan dan pengajaran dari Tuhan Yesus.

Implementasikan ajaran-Nya tersebut, yaitu saling mengasihi satu sama lain dalam hidupmu.

“Semakin ‘menggoblokkan diri’ seseorang akan kian banyak ilmu yang diperolehnya.”

3 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version