Home BERITA Terobos Kabut Asap, 2.000 Orang Ramaikan Agustusan dan Pesta Pelindung Paroki Kubu...

Terobos Kabut Asap, 2.000 Orang Ramaikan Agustusan dan Pesta Pelindung Paroki Kubu Raya

0
Peserta jalan santai dari berbagai kalangan usia tidak lupa mengenakan masker. (Anthony)

PADA tanggal 17 Agustus tahun 2018, Indonesia genap berusia 73 tahun. HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan serentak di seluruh penjuru Tanahair. Antusiasme seluruh masyarakat Indonesia guna memeriahkan hari kemerdekaan ini nampak dalam berbagai kegiatan dan perlombaan; seperti lomba panjat pinang, makan kerupuk, tarik tambang, lari karung dll.

Tradisi merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan salah satu ungkapan cinta akan Tanahair dan NKRI.

Paroki St. Agustinus Kubu Raya Pontianak memiliki tradisi tersendiri untuk mengungkapkan rasa cinta akan bangsa dengan menggelar beberapa kegiatan seperti jalan santai, senam masal Gemu Fa Mi Re dan berbagai perlombaan lainnya dengan hadiah menarik.

Menurut Romo Yandhie CDD, kegiatan dalam rangka merayakan HUT ke-73  RI dan sekaligus merayakan pesta pelindung paroki ini merupakan salah satu wujud rasa cinta dan bangga akan bangsa Indonesia.

Antusiasme perserta.
Tua-muda ikut serta.

Romo Kepala Paroki St. Agustinus ini juga berharap dengan dilaksanakannya dua kegiatan ini umat lebih saling mengasihi, melayani dan bersemangat membangun kehidupan beriman dan tentunya memiliki semangat patriotisme terhadap bangsa ini. “Semangat patriotisme hendaknya menjadi gerakan yang terus menggelora di hati setiap orang untuk berpartisipasi aktif dalam mengisi kemerdekaan bangsa dengan hal-hal yang positif,” ungkap Romo yang biasa memberi renungan harian di sebuah beranda sosial.

Jalan santai dengan jarak tempuh sejauh 5.9 KM ini diikuti oleh 2.000 peserta dari berbagai kalangan usia. Hadir pula Romo Prasetyo CDD dan para suster Kongregasi Passionis turut serta memeriahkan kegiatan jalan santai.

“Peserta tahun ini ada 2.000. Jumlah ini melebihi jumlah peserta tahun lalu yaitu 1.400,” ungkap Romo Yandhie.

Jalan santai menerobos kabut asap.
Kabut asap tebal tak surutkan semangat para peserta jalan santai.

“Ada bayi yang digendong, ada opa-oma yang usianya 75 tahun, semuanya berjalan dalam suasana sukacita dan penuh semangat sehingga akhirnya boleh menyelesaikan perjalanan dengan sempurna,” ungkap Romo Yandhie.

Meskipun kota Pontianak saat ini sedang diselimuti kabut asap, namun tidak menyurutkan antusiasme peserta.

“Kami berjalan dalam kabut asap, dimulai pada pukul 07.30 pagi. Menurut data resmi dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari BMKG, kualitas udara di Pontianak masuk dalam level berbahaya pada pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Jumlah titik panas (hotspot) di Kalimantan Barat terpantau sebanyak 331 hotspot. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding jumlah titik api pada 16 Agustus 2018 yang mencapai 1.061 hotspot,” jelasnya.

Lantaran kabut asap  menyelimuti kota Pontianak saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat terpaksa meliburkan seluruh sekolah di Pontianak dari tanggal 20 Agustus 2018 yang lalu.

Suksesnya perhelatan kegiatan jalan santai rangka merayakan HUT Ke-73  dan sekaligus merayakan pesta pelindung paroki ini tidak terlepas dari kemurahan hati para donatur yang luar biasa. Menurut Romo Yandhie CDD, aksi jalan santai massal ini semakin menarik dan bermakna karena di akhir kegiatan ada pembagian hadiah berupa dua ekor kambing, dua ekor anjing Jepang, kulkas, mesin cuci, dan sepeda.

Romo Yandhie CDD dan peserta yang beruntung mendapat hadiah anjing.
Hadiah kambing.

Ada juga kuis untuk para wakil peserta yang  berasal dari 34  lingkungan dan di akhir acara terdapat empat orang pemenang. Empat peserta yang beruntung ini mendapat uang tunai sebesar Rp 1 juta, Rp 750 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 300 ribu dan aneka hadiah lainnya. “Semua biaya kegiatan ini datang dari orang-orang yang murah hati,“ ungkapnya.

Kegiatan yang memiliki makna ‘Kita Katolik, Kita Bhinneka, Kita Indonesia’ ini selaras dengan tagline logo 73 tahun Kemerdekaan Indonesia 2018 “Kerja Kita, Prestasi Bangsa”.

Berangkat dari seruan untuk semakin mencintai bangsa Indonesia ini, maka setiap orang hendaknya memiliki tanggungjawab yang sama untuk menjaga, merawat keluhuran dan martabat bangsa, agar semakin memiliki daya, semangat untuk terus mengukir prestasi, mengharumkan nama bangsa di kancah dunia, khususnya pada ajang Asian Games 2018.

Segenap aparat keamanan membantu lancarnya kegiatan.
Hadiah hiburan untuk para pemenang.
Seorang suster biarawati Kongregasi Passionis ikut serta.

Kredit Foto: Antonius.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version