Puncta 09.02.24
Jum’at Biasa V
Markus 7: 31-37
FILM kehidupan Helen Keller sungguh sangat inspiratif memotivasi banyak orang. Scene atau adegan saat Helen bisa mengeja sebuah kata yang diajarkan oleh Anne Sulivan, gurunya sangat dramatis dan mengharukan.
“W-A-T-E-R, wa-ter, water, water,” Helen mengeja kata sambil tangannya merasakan dinginnya air adalah keajaiban dunia.
Anak kecil yang buta tuli dan susah diatur itu mulai bisa mengeja kata “water” (air) yang diajarkan oleh gurunya, Anne Sullivan. Itulah awal dari mukjizat yang dialami Helen Keller.
Dengan bimbingan Anne Sulivan, Helen makin semangat belajar. Ia berhasil menguasai 575 kosa kata, beberapa table perkalian dan system membaca huruf Braille dalam waktu enam bulan.
Setelah mampu membaca dan menulis, Helen menyelesaikan studinya di Radcliffe College dengan predikat “Magna Cum Laude.”
Helen kemudian menulis otobiografi dan banyak artikel yang menginspirasi banyak orang. Bahkan ia sering diundang berpidato di forum-forum internasional.
Tak terbendung pidatonya adalah warta sukacita karena dia mampu sembuh dan bangkit dari cacat ganda buta dan tuli.
Hidupnya berguna bagi banyak orang yang mengalami putus asa, kesedihan, tak punya harapan. Melihat Helen Keller seperti melihat mukjizat Tuhan sedang terjadi.
Yesus lewat Sidon, daerah Dekapolis. Ada seorang yang gagap dan tuli memohon untuk disembuhkan.
Yesus melakukan “semacam ritual.” Ia memasukkan jari ke telinga orang itu, meludah dan meraba lidahnya.
Dengan suara nyaring Yesus berkata, “Efata,” artinya terbukalah. Seketika itu sembuhlah ia dan mulai berkata-kata dengan baik.
Kendati dipesan supaya jangan menceritakan kepada orang lain, namun orang itu justru tak terbendung mengabarkan kesembuhannya kepada banyak orang.
Semua orang takjub dan tercengang. “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Kebaikan Tuhan tak bisa disembunyikan. Kita seringkali mengalami Tuhan yang Mahabaik, kita tidak boleh diam saja.
Sebagai rasa syukur kita mesti mewartakannya kepada semua orang. Setiap bangun pagi adalah awal mukjizat kehidupan. Jangan takut untuk bersaksi karena Tuhanlah yang menjadikan segala-galanya menjadi baik.
Setiap peristiwa hidup yang baik adalah anugerah Tuhan. Jika kita berani bersaksi, pasti banyak orang mengalami sukacita.
Jalan-jalan ke kota gaplek Wonosari,
Menikmati nasi merah dan empal ati.
Tuhan membuat mukjizat setiap hari,
Kita diberi hidup dan kesehatan hati.
Cawas, wartakan dengan lantang
Rm. A. Joko Purwanto Pr