Tuhan Mengampuni Musuhku

0
1 views
Mengampuni
  • Bacaan 1: Yun. 4:1-11
  • Injil: Luk. 11:1-4

Satu hal yang mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan adalah mengampuni, apalagi mengampuni musuh (orang yang melukaimu). Kenapa begitu? Karena seseorang yang telah melukai hati artinya juga melukai harga diri sehingga meninggalkan luka bathin.

Namun disinilah justru sebagai katolik dituntut untuk mampu mengampuni. Pengampunan merupakan bukti nyata bahwa kasih Allah hidup dalam dirimu. Ini bukan tentang melupakan atau membiarkan kejahatan, tapi melepaskan kuasa kebencian atas hidupmu.

Niniwe adalah ibukota Kerajaan Asyur, bangsa yang sangat kuat dan kejam pada masa itu. Mempermalukan raja-raja taklukkan, menyiksa musuh, dan memindahkan penduduk secara paksa (deportasi massal) termasuk wilayah Israel Utara (Samaria) yang membuat mereka kehilangan jati diri Yahudi-nya (tidak lagi dianggap sebagai Yahudi) akibat kawin campur.

Maka Ketika Yunus memaklumatkan Firman-Nya, bahwa Niniwe akan dihancurkan dalam waktu empat puluh hari namun ternyata Allah mengampuni mereka maka Yunus sangat kesal dan marah kepada Allah. Yunus lebih memilih mati daripada menyaksikan bangsa kejam dan jahat itu diampuni Allah.

Maka Allah menegur Yunus, “Layakkah engkau marah?”

Untuk itu, Tuhan Yesus mengajarkan sebuah doa kepada para pengikut-Nya yang menekankan pada pengampunan yaitu Doa Bapa Kami. Ini adalah doa yang paling menantang.

“dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

Bahwa untuk memperoleh pengampunan dari Tuhan maka para pengikut-Nya “wajib mengampuni orang lain terlebih dahulu”. Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan doa tersebut secara kata-kata namun Ia menghidupi doa tersebut hingga akhir, termasuk mengampuni dan mendoakan pengampunan bagi orang-orang yang menyiksa dan menyalibkan-Nya.

Pesan hari ini

Musuhmu (orang yang melukaimu) juga merupakan ciptaan Allah. Jadi kita sama-sama sebagai anak yang dikasihi-Nya.

Jika kamu tidak siap untuk mengampuni orang lain, jangan ucapkan “Doa Bapa Kami”.

“Pengampunan tidak mengubah masa lalu, tetapi memperbesar masa depanmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here