AWAL bulan April 2024, Vatikan menerbitkan dokumen Seruan Apostolik dengan judul Dignitas Infinita. Ini dokumen penting tentang martabat manusia. Akankah seperti etika, seruan martabat manusia tinggal sekedar kata dan kalau perlu dicerca?
Sampai dunia ini berlalu, Gereja tidak akan pernah lelah berseru: martabatku, martabatmu itu bukan perkara semu. Perang, kemiskinan, perdagangan manusia, kekerasan dan pelecehan manusia dalam pelbagai bentuk, terus menjadi masalah abadi, ketika manusia tidak lagi dianggap manusia.
Dignitas Infinita juga menyebut kekerasan digital sebagai gejala kekerasan baru yang sedang merajalela.
Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma (Ikafite) mengundang Anda semua hadir pada webinar dan rekoleksi bulanan yang akan kami adakah secara daring hari Sabtu, 11 Mei 2024; mulai pukul 19.00-21.30 WIB.
Di banyak negara, bulan Mei didedikasikan sebagai bulan untuk menghormati para ibu (Mother’s Day, Giornata della Mamma), juga ibu kita semua: Maria. Sosok ibu seperti ibu Sumarsih akan kita dengarkan kesaksiannya.
Bagi seorang ibu seperti Bu Sumarsih, martabat manusia dan tragedinya, bukan lagi sekedar kata. Ada perjuangan yang mestinya menggugat pula nurani kita.
Ada profesor yang mendampingi para korban yang diperlakukan sangat tidak manusiawi. Ada imam Jesuit yang meneruskan semangat Romo Mangun mengentaskan martabat manusia di daerah Grigak Gunung Kidul.
Semoga mata kita makin terbuka, bahwa manusia sungguh diciptakan mulia.
Domine ut videam.
Salam kami
Pengurus Ikafite
