Sahabat pelita hati,
DI penghujung bulan Mei ini gereja merayakan pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth saudarinya. Maria dan Elisabeth adalah dua perempuan sarat keutamaan. Mereka adalah teladan dalam beriman. Elisabeth dipilih oleh Allah untuk menghantarkan Yohanes Pembaptis, sang penyiap kedatangan Mesias. Sementara Maria dipilih Allah untuk menjadi Bunda Penebus.
Sahabat terkasih,
Kunjungan dan sapaan Maria kepada Elisabeth adalah kunjungan dan sapaan manusiawi yang berbuah kegembiraan rohani. Kehadiran Maria tidak hanya membawa kegembiraan luaran tetapi menyentuh hingga lubuk sanubari. Perjumpaan itu sungguh meneguhkan, bukan saja bagi Elisabeth tetapi juga bagi Maria.
Elisabeth melonjak kegirangan karena merasa diri tidak pantas mendapat kunjungan Sang Ibu Tuhan. Pujian yang terlontar dari Elisabeth tidak membuat Maria membusungkan dada. Ia justru merunduk hati. Bukan manusia yang layak dipuji tetapi Allahlah yang harus diagungkan. Hal ini tergambar amat jelas dalam Kidung Maria atau magnificat.
Itulah gambaran pribadi Maria dan Elisabeth yang sama-sama rendah hati dan tak menyombongkan diri. Perjumpaan mereka sungguh meneguhkan dan membawa kebahagiaan karena hidupnya sarat keutamaan. Semoga kita mampu meneladan keutamaan yang telah diteladankan oleh dua pribadi beriman ini. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Pergi ke kebun memetik pepaya,
manis rasa pepaya California.
Berbahagialah ia yang telah percaya,
sebab yang dikatakan Tuhan kepadanya akan terlaksana.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Zefanya 3:14-18a
Lukas 1:39-56
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” (Luk.1:39-45)