SEBANYAK 88 misdinar Paroki Santo Paulus Kleco Surakarta bersama 2 pendamping dan 24 misdinar senior mengikuti rekoleksi bertema “Mengobarkan Api Pelayanan dengan Kasih dan Kesetiaan” di Rumah Retret Santa Maria milik Kongregasi Suster-suster Soeurs de Notre Dame (SND) di kawasan wisata dingin Tawangmangu, 5–6 September 2025.
Kegiatan dua hari ini bertujuan meneguhkan semangat pelayanan putera-puteri altar agar semakin tekun, setia, dan penuh sukacita dalam mendampingi perayaan liturgi.
Rekoleksi dibuka oleh Romo Fransiscus Anggras Prijatno MSF selaku Kepala Paroki Kleco Surakarta. Ia turut mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung. Dalam sambutannya, Romo Anggras MSF menekankan pentingnya rekoleksi bagi para misdinar sebagai bentuk pembinaan iman dan pelayanan.
“Putera-puteri altar adalah pelayan Tuhan yang istimewa. Setiap kegiatan punya keseruannya sendiri, dan setiap peserta diajak merefleksikan: Apa yang aku dapat dari kegiatan ini? Jangan kasih kendor. Kobarkan terus api pelayanan dengan kasih dan kesetiaan,” pesan Romo Anggras dengan semangat.
Romo Anggras juga berharap agar para misdinar menjadi “misionaris kecil” di tengah keluarga dan lingkungan sekitar melalui teladan hidup yang setia dan gembira dalam melayani Tuhan.
Kebersamaan di Tawangmangu
Rombongan berangkat bersama dari Kleco pada Jumat siang (5/9) pukul 13.00 WIB menuju Tawangmangu, dan kembali ke Solo pada Sabtu sore (6/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
Selama dua hari satu malam, peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias: mulai dari sesi pendalaman, dinamika kelompok, outbound, hingga malam api unggun yang diisi dengan ibadat renungan, refleksi pribadi, dan menulis surat pribadi.
Suasana penuh sukacita dan kekeluargaan tampak sepanjang kegiatan, mencerminkan semangat pelayanan yang hidup di antara para misdinar Paroki Kleco.
Mendalami Tugas Pelayan Altar
Dalam sesi utama, Frater Bernardus Handy Panca Gumilang MSF mengajak peserta untuk merenungkan kembali makna panggilan sebagai misdinar dan menyadari peran penting mereka dalam liturgi.
Ia menekankan bahwa menjadi misdinar bukan sekadar membantu imam di altar, tetapi juga mewartakan kasih Kristus melalui tindakan sederhana dan kesetiaan pelayanan.
Melalui pembinaan seperti ini, diharapkan para misdinar Paroki Kleco semakin berakar dalam iman, bertumbuh dalam kasih, dan siap melayani dengan sukacita.
