Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Agama (Kepercayaan) yang Sia-Sia

Agama (Kepercayaan) yang Sia-Sia

0
61 views
Ilustrasi: Nabi Elia mendatangkan api untuk membakar korban sembelihan sebagai tanda kehadiran Allah.

Bacaan 1: 1Raj 18:20-39

Injil: Mat 5:17-19

Di dunia ini banyak sekali agama ataupun kepercayaan yang tentu punya maksud tujuan yang sama, yaitu menyembah “Penguasa Alam Semesta”. Masing-masing meng-‘claim’ bahwa apa yang mereka sembah adalah yang paling benar.

Bisa jadi, apa yang dilakukan hanyalah karena meneruskan warisan nenek moyangnya. Bisa juga karena memang belum kenal dan menjadi korban penyesatan terhadap Allah yang Benar, kita tidak tahu.

Dalam bacaan hari ini, Nabi Elia mempertobatkan bangsanya Israel yang telah disesatkan untuk menyembah Baal.

Sebagai “Bangsa Terpilih”, mereka jelas telah mengenal Allah yang Sejati. Namun bangsa itu memang sering “berselingkuh” menyembah berhala dan allah-allah lain. Maka Nabi Elia tampil dan diutus untuk mempertobatkan mereka.

Dalam sebuah “adu ritual”, mereka berteriak kepada Baal dan Asyera, dewa-dewi kesuburan Kanaan. Mereka berharap para allah itu menjawab dengan api untuk membakar korban sembelihan seperti telah disepakati. Mereka bahkan sampai menoreh-noreh tubuh hingga berdarah-darah.

Namun para allah itu tetap tidak mampu bertindak.

Agama (kepercayaan) baru mereka ternyata sia-sia.

Sedangkan Nabi Elia, melalui doanya kepada Allah yang Sejati langsung dijawab dengan api yang menyambar korban sembelihannya itu.

“Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.

Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.”

Demikianlah doa Nabi Elia yang membuat bangsa itu bertobat dan berbalik kepada Allah.

Sebagai “Bangsa Terpilih”, sebenarnya mereka banyak mendapatkan keistimewaan dari-Nya. Salah satunya adalah, Hukum Taurat yang seharusnya membuat bangsa itu berlaku baik, mengenal dosa dan tentu saja mengenal Allah yang Benar.

Namun ternyata tidak bisa.

Maka Tuhan Yesus, Allah Putera yang turun ke dunia datang untuk menggenapi Hukum Taurat.

“…tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Demikian sabda-Nya.

Pesan hari ini

Sebagai umat katolik, kita dipanggil untuk mengenalkan Allah yang Benar baik melalui pewartaan maupun perilaku baik. Sehingga semakin banyak orang mengenal Allah yang Sejati, beribadah kepada-Nya dan tidak memiliki kepercayaan yang sia-sia.

“Kebenaran akan selalu mencari jalan untuk mengungkapkan dirinya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here