Bacaan 1: Za 8:1 – 8
Injil: Luk 9:46 – 50
SAAT menjelang pilihan presiden selalu diramaikan dengan banyaknya poster, spanduk maupun baliho yang menjual janji para calon. Masing-masing selalu mengatakan yang terbaik untuk memimpin negeri ini.
Mereka saling menonjolkan diri agar orang tertarik memilihnya.
Dalam perjalanan turun dari gunung di mana Yesus dipermuliakan, Ia sempat memberi tahu kepada para murid nubuat tentang kisah sengsara-Nya.
Bukannya prihatin, mereka malah sibuk mempersoalkan siapa yang terbesar dan pantas mendampingi Yesus kelak.
Para murid berpikir bahwa Yesus akan menjadi Raja Israel dan pasti butuh orang kepercayaan. Mereka berebut ambisi tersebut.
Yesus mungkin geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka itu. Jika benar seperti itu maka mereka menaruh harapan yang salah.
Mengikut Yesus berarti harus sanggup memikul salib penderitaan pribadi.
Yesus justru memperbandingkan tentang “Terbesar” dengan yang “Terkecil”, yaitu anak kecil. Lambang kelemahan duniawi, apa yang tak berarti bagi dunia malah justru paling besar dalam Kerajaan Allah.
“Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”
Ego para murid semakin kelihatan saat mereka lapor dan seolah tidak terima ada orang lain (bukan pengikut Kristus) mengusir setan atas nama-Nya.
Nabi Zakharia bernubuat bagi keselamatan bangsa Israel. Allah akan memimpin bangsa itu pulang dari pembuangan. Dan Allah akan tinggal di tengah-tengah mereka, mengingatkan saat Allah tinggal di perkemahan.
Allah memberi nama baru Yerusalem sebagai, “Kota Setia dan Gunung Kudus”.
Kota yang aman tenteram dengan gambaran kakek-nenek serta laki-laki dan perempuan bebas bermain-main di situ tanpa rasa takut.
Pesan hari ini
Jangan mencari kemegahan saat melayani Yesus sebab kamu justru ditantang untuk sanggup memikul salib penderitaan bersama-Nya. Adalah sebuah ambisi yang salah saat mencari kehormatan di “Gereja”.
Satu hal yang pasti benar adalah, Allah akan mengumpulkan umat-Nya hidup bahagia bersama-Nya.
“Semakin tinggi kedudukanmu, hendaknya kamu semakin rendah hati. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”