Bacaan Lukas 2:22-35
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri —, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” (Luk. 2:22-24.34-35)
Sahabat pelita hati,
KISAH Yesus dipersembahkan di bait Allah ini menyatakan bahwa Maria dan Yosef adalah keluarga yang sangat taat terhadap aturan adat dan agama. Mereka tetap melaksanakan kewajiban sebagaimana keluarga atau anggota masyarakat lainnya dan tidak memposisikan diri sebagai keluarga perlakuan istimewa. Sikap yang mereka ambil menampakkan kerendahan hatinya.
Selanjutnya, nubuat Simeon menyatakan bahwa Yesus akan menjadi tanda perbantahan dan Maria akan “tertembus jiwanya.” Memang benar karya dan pewartaan Yesus ditanggapi dengan pro dan kontra; Ada yang percaya ada yang menolak; Ada yang memuji dan ada yang menghojat. Dan Maria pada pun harus tertusuk hatinya karena menyaksikan Yesus putera tunggal-Nya dihina, dianiaya, disiksa dan dihukum salib.
Sahabat terkasih,
Kita pun harus siap menghadapi macam ragam tantangan kehidupan. Selalu ada pro dan kontra atas apa yang kita wartakan, sekalipun itu adalah kebaikan. Tetapi kebaikan harus diwartakan dan diperjuangkan terus. Tak boleh kita menyerah apalagi putus asa. Mari kita mempersembahkan hidup dan hati seutuhnya kepada Tuhan tentu melalui karya kasih dan pelayanan kepada sesama. Semoga menjadi persembahan hati yang indah sebagai buah dari Natal kita.
Hanya ini Tuhan permohonanku, terimalah Tuhan persembahanku, pakailah hidupku sebagai alat-Mu, seumur hidupku.
dari Banyutemumewampang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)