Home BERITA Belarasa Pertama Kali dalam Sejarah, Lourdes Ditutup Sementara Imbas Coronavirus

Pertama Kali dalam Sejarah, Lourdes Ditutup Sementara Imbas Coronavirus

1
Gerbang salib di Lourdes -- Mathias Hariyadi

PERANCIS kini sudah resmi mengumumkan pemberlakuan kebijakan lockdown di seluruh negeri sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu.

Satu hari berikutnya, Lourdes diputuskan ditutup untuk sementara waktu bagi semua peziarah.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tempat ziarah ini akan ditutup sementara. Mari kita berdoa Novena kepada Santa Perawan Maria Immakulata,” ungkap Mgr. Olivier Ribadeau Dumas, Direktur Tempat Peziarahan Lourdes pada tanggal 17 Maret kemarin.

Lourdes (Mathias Hariyadi)

Dengan ditutupnya semua akses menuju Lourdes, maka aneka perayaan liturgi –termasuk adorasi dan misa—juga ditidakan.

Sementara itu, Uskup Auksilier Keuskupan Lille, Mgr.  Antoine Hérouard , menyerukan agar segenap umat Katolik ikut berpartisipasi dalam serangkaian doa Novena  mulai tanggal 17-25  Maret 2020. Intensi pokoknya adalah mendoakan semua pasien yang kini telah terpapar coronavirus atau Covid-19. Novena Sembilan hari ini akan berakhir tepat pada Hari Raya Kabar Sukacita.

Tanggal 25 Maret juga menjadi hari penting dalam sejarah peziarahan di Lourdes. Inilah hari ketika Bunda Maria menampakkan dirinya sampai yang ke-16 kali kepada Bernadette Soubirous, gadis remaja penggembala

Pasien disabilitas dalam misa vigili Paskah di Lourdes – Mathias Hariyadi

Kepada Bernadette, Bunda Maria mengenalkan dirinya sebagai “Perempuan yang terlahir tanpa noda”.

Penampakan Maria kepada Bernadette Soubirous ini terjadi pertama kali tanggal 11 Februari 1858. Sejak itu, sudah terjadi aneka mukjizat –utamanya penyembuhan—sebanyak 7.000-an kasus.

Dari sekian banyak “kasus mukjizat” yang sifatnya personal itu, Gereja Katolik hanya resmi mengakui sebagai fakta spiritual sekaligus “ilmiah” sebanyak 70 kasus saja.

Sisanya adalah “peristiwa-peristiwa personal”.

Lourdes dan Sungai Gave de Peau.

Lockdown di mana-mana

Kini di Eropa sudah tiga negara memberlakukan kebijakan lockdown ketat: Italia, Spanyol, dan Perancis.

Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel sudah merilis keputusan bahwa semua bentuk “kerumunan massa” –termasuk acara-acara keagamaan—untuk sementara waktu dilarang.

Hal sama juga diterapkan di Yunani oleh PM Kyriakos Mitsotakis.

Gereja Lourdes tampak dari arah depan — Mathias Hariyadi

PS: Diolah dari beberapa sumber

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version