Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Sebelum Bisa Mendengarkan Tuhan, Dengarkan Orang Lain Dulu

Sebelum Bisa Mendengarkan Tuhan, Dengarkan Orang Lain Dulu

0

MUTIARA IMAN
Kamis, 26 Jan 2012

LECTIO:
2Tim.1:1-8 atau Tit.1:1-5
Mzm.96:1-2a,2b-3,7-8a,10
Mrk.4:21-25

MEDITATIO:
Saat berada dalam kegelapan kita membutuhkan sarana penerang seperti lilin atau senter yang membantu menerangi sehingga kita tidak tabrak benda-benda lain, jatuh atau salah arah. Sarana penerangan ini juga memperlancar aktivitas kita di malam hari. Salah satu tujuan Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang pelita dan ukurannya adalah untuk mengingatkan bahwa kita menjadi teladan dan mendengarkan Sabda Tuhan dengan seluruh kemampuan yang ada pada kita.

Kita perlu melatih kemampuan konsentrasi mendengarkan Firman Tuhan. Kita harus percaya bahwa Sabda Tuhan menjadi cahaya dan pedoman bagi perziarahan hidup kita di dunia ini. Kita mendengarkan Firman Tuhan, percaya akan kasihNya bagi kita menjadi teladan dlm iman, dan peri hidup yang baik bagi sesama.

Untuk menjadi teladan  pendengar yang baik kita perlu lebih dahulu mengubah diri dari suka bicara, suka menggurui, mendominasi dalam pembicaraan dan suka menilai negatif terhadap org lain. Kita menjadi terang bagi sesama dalam sikap dan cara hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

CONTEMPLATIO:
Heninglah beberapa menit. Bayangkan bahwa Anda sedang mendengarkan Yesus menceritakan perumpamaan tentang pelita dan ukurannya. Anda melihat Yesus meletakkan pelita di atas meja dan melarang Anda meletakkan di bawah meja. Anda mendengar Yesus bahwa Yesus minta untuk mengerti perumpamaan tetang pelita yang bercahaya. Yesus minta Anda menjadi pelita yang bercahaya di depan banyak org dengan teladan perbuatan baik. Nyatakan kesiapan untuk menjadi terang dunia.

ORATIO:
Ya Tuhan terangilah diriku dgn penerangan Roh Kudus agar aku mampu mendengarkan FirmanMu dan menjadi terang bagi sesamaku dalam iman dan perilaku hidup yang baik. Amin.

MISIO:
Aku mau berusaha menjadi teladan bagi sesamaku dan tidak menjadi provokator yang merusak kedamaian bersama.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version