Yesus Cinta Kamu

0
Sepasang bucin

Bacaan 1: Kis 15:7-21

Injil: Yoh 15:9-11

Cinta itu perasaan yang sangat ajaib, mampu membuat bahagia dan senyum. Di zaman ‘now’ ada istilah gaul tentang cinta, yaitu “BUCIN” alias budak cinta. Pasangan bucin selalu menghabiskan waktu bersama pasangannya, lengket seperti perangko.

Ia rela berkorban bagi pasangannya bahkan lupa dengan dirinya sendiri. Sehingga kadang sikap seperti ini bisa galau sendiri saat tidak direspon pasangan “bucinnya”.

Tuhan Yesus memberi wejangan dan ajaran tentang cinta atau kasih.

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku,…

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Demikian sabda-Nya saat mengajar bahwa Ia adalah “Pokok Anggur” yang benar. Tuhan Yesus telah menunjukkan kasih-Nya pada setiap manusia dengan mengorbankan Diri-Nya dikayu salib, melaksanakan perintah Bapa-Nya.

Jadi, kata kunci dalam perikop ini adalah “kasih atau cinta”.

Untuk itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya untuk saling mengasihi satu sama lain. Tetap tinggal dalam Yesus melalui kasih merupakan inti wejangan-Nya. Jika peritah ini dilaksanakan maka para murid akan berbuah banyak. Namun jika tidak dilaksanakan, maka mereka dan kita semua pengikut-Nya tidak pantas disebut sebagai murid-Nya.

Dalam masa Gereja Perdana, kekristenan dianggap “milik’ Yahudi dan berasal dari tradisi Yahudi oleh sebagian Kristen Yahudi. Sehingga orang asing yang mau menjadi Kristen harus melaksanakan Hukum Taurat. Permasalahan ini dibawa oleh Rasul Paulus dan Barnabas ke Yerusalem kepada para rasul inti dan disidangkan dalam “Konsili Yerusalem”.

Petrus, Paulus serta Yakobus menyampaikan pendapat dan pengalaman mereka saat membaptis orang-orang asing. Bahwa ternyata Allah juga berkenan kepada orang non Yahudi serta mencurahkan Roh Kudus kepada mereka sama seperti kepada orang-orang Yahudi Kristen.

Jadi tidak ada alasan, orang asing harus melaksanakan Taurat untuk menjadi Kristen dan supaya bisa diselamatkan. Sebab sumber keselamatan satu-satunya hanyalah Tuhan Yesus Kristus dan bukan Hukum Taurat.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus cinta sama kamu. Ia ingin kita saling mengasihi sama seperti Ia mengasihimu tanpa syarat.

Tuhan Yesus sebagai “Pokok Anggur” adalah sumber hidup dan keselamatan dan bukan Hukum Taurat.

“Aku bertahan meski kau sakiti. Agar kau mengerti sakit ini tidak berarti untuk cintaku yang tulus ini.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version