Caritas Indonesia KWI Bangun BLK dan Pusat Informasi Migran Shelter St. Theresia Batam

0
12 views
Peletakan Batu Pertama BLK dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia Batam. (Caritas Indonesia KWI)

INI adalah rekaman peristiwa peletakan batu pertama Balai Latihan Kerja & Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia, Batam. Didanai antara lain oleh Caritas Indonesia KWI dalam kerjasamanya dengan Komisi KPP-PMP Keuskupan Pangkalpinang.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Karina KWI, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia, Batam. Pembangunan BLK dan pusat informasi ini merupakan bentuk kerja sama antara Caritas Indonesia dan Komisi KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang.

Di lokasi sama: Shelter St. Theresia Batam

BLK dan pusat informasi ini akan dibangun di lokasi yang sama dengan Shelter Migran St. Theresia, Batam. Nantinya, tempat ini akan menjadi pusat informasi dan pelatihan kerja bagi para pekerja migran serta mereka yang sedang mempersiapkan diri untuk bekerja di luar negeri.

Inisiatif ini berlandaskan semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Peletakan Batu Pertama BLK dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia Batam. (Caritas Indonesia KWI)

Rumah bersama bagi para pekerja migran

Mgr. Sudarso berharap, BLK dan pusat informasi ini dapat menjadi “rumah” bagi para pekerja migran – tempat di mana mereka merasa diterima sebagai keluarga.

Ia menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk perhatian Gereja Katolik terhadap persoalan migran. Ia juga mengingatkan kembali pesan Paus Fransiskus yang menyerukan umat Katolik untuk memberikan perhatian dan perlindungan kepada para pekerja migran.

“Seperti pesan Paus Fransiskus: siapa saja yang berjumpa dengan para migran, sama halnya berjumpa dengan Yesus,” ungkap Mgr. Sudarso.

Selama ini, Gereja Katolik telah menunjukkan perhatiannya terhadap para pekerja migran, khususnya dalam bidang advokasi TPPO dan penyediaan fasilitas shelter. BLK dan pusat informasi ini menjadi wujud konkret kehadiran Gereja yang berjalan bersama para migran.

Perayaan Ekaristi mengawali prosesi peletakan Batu Pertama proyek pembangunan BLK dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia Batam. (Caritas Indonesia KWI)

Mengurangi risiko minim keterampilan dan informasi

Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk Pr, menyampaikan bahwa BLK dan pusat informasi ini akan menyediakan layanan berupa pusat informasi migran serta pelatihan keterampilan bagi para calon pekerja migran. Selama ini, banyak pekerja migran asal Indonesia yang masih minim keterampilan dan informasi terkait pekerjaan di luar negeri.

Menurut Romo Fredy, tempat ini dapat menjadi pusat edukasi, sosialisasi, serta jaringan kerja sama terkait migran. Pelatihan yang disediakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan calon pekerja agar dapat bersaing secara layak di luar negeri. Dalam pelaksanaannya, BLK dan pusat informasi ini akan bekerja sama dengan mitra kemanusiaan dan instansi pemerintah terkait. Ia berharap tempat ini menjadi ruang yang aman, nyaman, dan bermartabat bagi para migran.

“BLK dan pusat informasi ini adalah wujud nyata pelayanan Gereja kepada saudara-saudari kita para pekerja migran. Di tempat ini, setiap orang akan mendapatkan pelayanan yang ramah, nyaman, dan penuh kasih,” ujar Romo Fredy.

Segenap umat dan sejumlah perwakilan dari lembaga pemerintah dan Gereja ikut menghadiri Perayaan Ekaristi yang mengawali proyek pembangunan BLK dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia Batam. (Caritas Indonesia KWI)

Terbuka untuk semua

Ketua KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus Pr, menambahkan bahwa BLK dan pusat informasi ini terbuka untuk semua pekerja migran. Ia menjelaskan bahwa Shelter St. Theresia terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, kementerian terkait, dan pemerintah daerah.

Romo Paschal menyoroti minimnya kompetensi dan informasi yang dimiliki para calon pekerja migran, yang sering kali menjadi penyebab utama mereka terjebak dalam praktik perdagangan orang. Tawaran kerja yang tampak menjanjikan di awal, kerap tidak sesuai dengan kenyataan di negara tujuan.

“Pelayanan dan pendampingan di BLK dan pusat informasi ini diharapkan dapat membekali para pekerja migran dengan informasi dan keterampilan yang cukup sebelum mereka berangkat ke luar negeri,” ujarnya.

Romo Chrisanctus Paschalis Pr memberi motivasi, advokasi, dan berjuang tanpa henti demi menjaga martabat manusia dan menyelamatkan nyawanya. (Dok. Romo Paschalis)

Menjaga dan hormati martabat manusia

Pembangunan BLK dan Pusat Informasi Migran di Shelter St. Theresia merupakan wujud komitmen Caritas Indonesia dan Komisi KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang dalam karya pelayanan untuk para pekerja migran dan advokasi korban TPPO. Karya ini dilandasi oleh penghargaan terhadap martabat manusia dan semua ciptaan, sebagai jalan menuju perdamaian.

Pembangunan ini akan memperkuat peran Shelter St. Theresia yang selama ini telah aktif melayani para pekerja migran. Bentuk pelayanan ini sangat relevan, mengingat posisi strategis Pulau Batam.

Dalam laporan Kompas, sejak Mei 2022, sedikitnya 200 pekerja migran diberangkatkan secara ilegal setiap harinya menggunakan dua kapal feri dari Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre menuju Tanjung Pengelih, Malaysia. Batam menjadi kota transit utama bagi mafia dan sindikat perdagangan orang, terutama menuju Malaysia.

Praktik ini melibatkan jaringan luas dari tingkat bawah hingga atas, termasuk pihak swasta dan oknum pemerintah.

Acara peletakan batu pertama BLK dan Pusat Informasi Migran ini turut dihadiri oleh berbagai kalangan, antara lain:

  • Brigjen Pol. Dr. Anom Wibowo, SIK, M.Si, Wakapolda Kepulauan Riau.
  • Bonar Panjaitan, Kabinda Kepri.
  • Romo Agustinus Dwi Pramodo, Vikep Kategorial Keuskupan Pangkalpinang.
  • Perwakilan dari tarekat religius: Suster RGS, SSCC, JMJ, FSE, dan FCH,
  • Bapak Adhi – Bank Indonesia,
  • Perwakilan Jaringan Safe Migran Batam,
  • Tim KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang, serta sejumlah umat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here