In Memoriam FX Hadi Susilo, Si “Jenghis Khan” dari Ambarawa

0
1,096 views
Almarhum Hadi Susilo bersama teman-teman angkatan seminaris tahun 1979. (Ist)

KAMI alumni Seminari Mertoyudan angkatan tahun masuk 1979 biasa memanggilnya dengan sebutan ini:  “Jenghis Khan van mBahrawa” (baca: Ambarawa). Panggilan julukan ini jelas bukan primordialistik, melainkan bentukan ungkapan keakraban kami sesama alumni Merto.

Julukan itu kami sematkan pada almarhum Hadi, karena ia punya  sipit dengan darah Tionghoa sangat kental dan plus… postur tubuhnya sangat kekar, besar, dengan porsi tenaga yang luar biasa kuat.

Almarhum berasal dari sebuah keluarga pedagang beras di Ambarawa. Dekat pasar dan klenteng tak jauh dari situ.

Pertemuan saya pertama kali dengan almarhum Hadi Susilo alias Liem Go Hwat terjadi di pertengahan bulan Desember 1978 ketika kami bersama-sama mengikuti tes masuk Seminari Mertoyudan di Magelang.

Saya bersama 22 teman lainnya waktu itu mengikuti tes gelombang kedua.

Ramah di balik ‘kesangaran’

Begitu ketemu dan kenal dengan almarhum, sekilas yang muncul kesan adalah sangar dengan raut wajah yang ‘galak’. Waktu bersalaman, tangan saya ‘diperas’ sehingga saya berteriak kesakitan.

Namun di balik ‘kesangaran’ wajah dan posturnya yang jumbo, almahum Hadi Susilo adalah pribadi yang hangat dan penuh keramahan. Ia sangat rendah hati dan suka melayani.

Pertemanan kami dengan Hadi berlanjut ketika kami akhirnya sama-sama diterima masuk Seminari Mertoyudan.

Salah satu kesan yang tidak akan terlupakan adalah ketika angkatan 1979 sebagai yang paling yunior (KPP) menjadi juara umum Lomba Kreatifitas dan Kebersihan Seminari Mertoyudan dan mengalahkan kakak-kakak kelas. Faktor yang menentunkan kemenangan itu antara lain pada lomba kebersihan dan penataan taman, lomba tarik tambang.

Hadi Susilo dengan  postur tinggi besar cukup andil dalam kedua lomba itu. Dalam penataan taman, ada dua orang teman yang punya “otot kawat balung wesi” yakni William dari Paroki Sukorejo – Kabupaten Kendal, dan Hadi Susilo dari Paroki Ambarawa.

Almarhum Hadi dan William tanpa kenal lelah memacul, membalik tanah sedemikian rupa, sehingga jadi gembur. Dan, yang lain melanjutkan dengan menata dan menanam. Hasilnya… luar biasa. Kami berhasil menang dalam penataan taman angkatan. Dalam lomba tarik tambang.. hehe. Kalau tidak salah kami final melawan Merto 78 dan menang. Tentu Hadi dan William pun diikut sertakan dan yang menentukan kemenangan adalah strategi.

Willem dan Hadi berada pada posisi paling depan, kemudian teman dgn postur lebih kecil di belakangnya.

Yang agak mengejutkan adalah menjelang tahun keempat kami di Mertoyudan. Saya gagal alias lamaran untuk masuk pada suatu tarekat hidup membiara sebagai imam ditolak. Sementara itu, Hadi Susilo, justru diterima masuk Novisiat Jesuit bersama sektar 24 teman lain.

Koq bisa? Iiu pembicaraan kami di belakang  sembari ngrasani. Padahal, dari sisi kepandaian, ia tidak menonjol, bahkan dapat dikatakan pas-pasan. Dalam suasana tanda tanya ini, menjadi nyata, bahwa Hadi mempunyai keyakinan dan keteguhan dalam motivasi pribadi. Ini kiranya yang menentukan diterimanya Hadi di Novisiat Jesuit.

Maka perjalanan sebagai calon  Jesuit mulai dijalani. Ketekunan, kegigihan dan keteguhan motivasi pada pribadi yang kuat inilah yang mengantarnya melampaui proses pendidikan sebagai imam Jesuit,yang kerap dianggap sulit.

Hadi menerima tahbisan imamat sebagai imam Jesuit di bulan Juli  1995.

Bahwa akhirnya  Hadi kemudian beralih haluan hidup, tentunya ada motivasi dasar yang kuat. Mengenai hal ini hanya almarhum Hadi sendiri yang tahu.

Selamat jalan Hadi Susilo.

Berbahagialah bersama Allah Bapa di surga dan juga bersama dgn teman lainnya yang sudah ‘pergi duluan’ yakni  Wawan Dlogog, Mulyanto, Cipto Martoyo, Bambang, dan Putut.

Damai di bumi dan damai di surga.

Berikut ini sejumlah foto dokumentasi kenangan bersama almarhum Hadi Susilo alias Lim Go Hwat asal Paroki Ambarawa.

Almarhum Hadi Susilo di baris kedua paling kiri.
Saat menjadi seminaris di KPP tahun 1979.
Hadi Susilo di barisan belakang nomor enam dari kiri.
Hadi Susilo di baris kedua dari depan di posisi paling kiri.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here