Jangan Coba Menyuap Tuhan

0
257 views
Jangan coba menyuap

Bacaan 1: Sir 35:1-12

Injil: Mrk 10:28-31

Pernah suatu ketika, ditanya seorang teman, bagaimanakah jika seseorang mempersembahkan sesuatu dari hasil kejahatannya? Secara bercanda saya menjawabnya: “wah berarti ia sedang mencoba menyuap Tuhan dong? (agar kejahatannya diampuni)”

Sebetulnya untuk menjawab pertanyaan itu sudah ada contoh soal yang bisa dipakai dari Alkitab.

Masih ingat kisah Kain dan Habel?

Dimana persembahan Kain ditolak Allah sedangkan persembahan Habel diterima. Memang ada banyak ragam tafsiran tentang hal ini. Dalam Alkitab tidak ada pernyataan tegas bahwa Tuhan menolak persembahan Kain karena persembahannya berupa hasil panen.

Permasalahannya ada di sikap hati cara mempersembahkannya.

Apakah kamu  mempersembahkan sesuatu atau hidupmu (melayani) secara tulus atau ada pamrih? Jadi hasilnya (penerimaan Tuhan) bukan dari obyek persembahan namun pada orangnya. Allah lebih melihat hatimu dibanding persembahanmu, pelayananmu, dan ibadah yang kamu lakukan.

Ternyata, prinsip persembahan ini telah Allah sampaikan sejak kitab Kejadian.

Penulis Sirakh memberikan nasihat-nasihat, “Jangan tampil di hadirat Tuhan dengan tangan yang kosong, sebab semuanya wajib menurut perintah (Taurat).”

  • Barangsiapa berbuat kasih sesuai perintah hukum, menjauhi kejahatan, dan menolak kelaliman
  • Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.
  • Berikanlah kepada Yang Mahatinggi berpadanan dengan apa yang la berikan kepadamu, dengan murah hati dan sesuai dengan hasil tanganmu.

Sebab Ia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat (anugerah sempurna).

Hal ini pula yang disampaikan Tuhan Yesus kepada Petrus. Bahwa orang yang karena nama-Nya harus meninggalkan segala sesuatu yang dimilikinya di dunia maka ia akan mendapatkan ganti yang lebih sempurna, yaitu “Kehidupan Kekal”.

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya,…

…orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat:…dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”

Pesan hari ini

Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab hal itu tidak diterima-Nya. Ketulusan hatimulah yang Ia perhatikan.

Sebab Tuhan adalah Hakim, yang tidak memihak.

“Korupsi, suap, pembobolan, ‘mark up’, catut, artinya sama: Tidak jujur, yaitu minimnya integritas.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here