Kamis Putih di Penjara: Paus Fransiskus Motivasi Mantan Mafia Mencintai Sampai Akhir

0
407 views
Paus merayakan Kamis Putih dengan membasuh kaki para narapidana mantan anggota mafia yang telaah bertobat di Penjara Paliano dengan sistem keamanan sangat ketat sehingga wajah mereka tidak boleh difoto demi alasan keamanan dan keselamatan. (Ist)

KALI ini, Paus  Fransiskus merayakan Kamis Putih dengan para narapidana di penjara Paliaono, penjara dengan sistem keamanan tertinggi. Penjara ini khusus untuk para  mantan anggota mafia yang telah bertobat dan ini menjadi kolaborator pengadilan untuk mengungkap kasus-kasus pratik kotor mafia dengan kompensasi pengurangan hukuman dan perlindungan atas nyawa mereka.

Saat ini sebanyak 70 narapadina mantan mafia masih menghuni Penjara Paliano ini.

Baca juga:   Paus Fransiskus Adakan Misa Kamis Putih 2017 di Penjara Paliano

Tidak ada foto wajah yang boleh dirilis.  Foto yang muncul hanyalah gambar Paus membasuh kaki narapadina, tanpa menampilkan wajah mereka.

Kecam mafia

Paus Fransiskus telah lama mengecam praktik mafia dan meminta mereka kembali ke jalan Tuhan. Maka kunjungan ini adalah penguatan terhadap mereka yang berani menyambut seruannya.

“Yesus mencintai umat manusia sampai akhir. Itulah cinta Tuhan, selalu sampai akhir,” kata Paus dalam homili singkatnya.

“Cinta tulus seperti ini tentu tidak mudah. Sebagai manusia kita memiliki dosa dan keterbatasan serta cacat. Walaupun kita tahu bagaimana cara mencintai, tetapi sulit meniru Tuhan untuk mencintai tanpa melihat konsekuensi apa pun,” terang Paus yang tanggal 17 Desember 2016 tepat berusia 80 tahun ini.

Paus tiba di penjara Paliano pukul 4 sore. Ia bertemu dengan para narapidana sebelum merayakan misa Perjamuan Malam Terakhir bersama 60 narapidana.

Dalam pembasuhan kaki, Paus mencuci kaki 12 narapadina, termasuk perempuan dan penganut agama lain. Mereka itu terdiri dari  10 orang Italia dan satu orang Argentina serta satu dari Albania. Dua narapidana yang mendapat hukuman seumur hidup, lainnya akan bebas antara tahun 2019 sampai 2073. Paus menyapa setiap narapidana secara pribadi.

Paus menjelaskan budaya pencucian kaki masa Yesus adalah normal dilakukan oleh para budak. Yesus merendahkan diri mencuci kaki para rasulnya sebagai tanda bahwa Ia datang untuk melayani di dunia ini. Paus mengingatkan tentang sabda Yesus yang mengatakan “siapa yang ingin menjadi yang terbesar, hendaklah dia menjadi yang terkecil.”

Yesus tahu bahwa saatnya telah tiba, bahwa dia akan dikhianati dan diserahkan oleh Yudas Iskariot. Tetapi Ia tetap memilih untuk memberikan kasih-Nya.

Para narapidana penjara Paliano menghadiahi Paus sebuah salib buatan mereka dan menjamu Paus dengan masakan dari hasil kebun mereka.

Kunjungan ketiga ke penjara

Ini merupakan kunjungan Kamis Putih ketiga Paus ke penjara sejak dipilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013. Kamis Putih pertamanya sebagai Paus dirayakan bersama tahanan di penjara remaja Casal del Marmo.

Kamis Putih 2013 dirayakan bersama para difabel di pusat difabel Don Gnocchi.

Tahun 2015 kembali Paus merayakan Kamis Putih di penjara yaitu Penjara Rebibbia. Sedangkan pada Kamis Putih 2016, Paus merayakannya bersama para pengungsi di pusat suaka Castelnuovo di Porto.

Semua acara pembasuhan kaki selalu melibatkan perempuan dan non-Katolik.

Sumber:  CNA

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here