Kamis Putih: Teladan dari Sang Guru

0
2,904 views
Ilustrasi - Pembasuhan kaki. (Ist)

Bacaan 1: Kel 12:1-8. 11-14
Bacaan 2: 1Kor 11:23-26
Injil: Yoh 13 13:1-15

ADA banyak macam gaya kepemimpinan yang kita kenal seperti, pemimpin yang demokratis, otoriter, delegatif, strategis, transaksional, transformatif, karismatik, maupun birokratif.

Tak satu pun yang mampu mengungguli gaya kepemimpinan seperti yang Tuhan Yesus ajarkan, yaitu “pemimpin yang melayani” (servant leadership). Gaya kepemimpinan ini sering terlihat dijalankan oleh presiden kita: Joko Widodo.

Gaya kepemimpinan ini cenderung lebih mengutamakan kepentingan dan aspirasi dari masyarakat yang dipimpinnya, berorientasi untuk melayani rakyatnya.

Dalam bacaan injil, kita disuguhi peristiwa Yesus membasuh kaki para rasul-Nya.

Sebuah teladan dari “Sang Guru” kepada para murid-Nya, untuk bersikap rendah hati dan mau (saling) melayani sesama.

Dalam pengurus gereja (DPP dan DKP, Lingkungan dan Wilayah), hendaknya mau bersikap merendahkan diri, melayani umat dengan tulus bukan malah mempersulit atau bahkan minta dilayani.

“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Sebuah tindakan yang penuh makna dari Tuhan Yesus, kebersamaan (perjamuan), saling melayani, berbagi, pembasuhan (pembersihan) hati.

Kepada jemaat Korintus, Rasul Paulus mengajarkan untuk selalu mengadakan perjamuan ibadah sebagai tanda peringatan kepada Tuhan Yesus. Hal ini pun, diminta oleh Tuhan Yesus sendiri untuk selalu mengenang-Nya.

“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Perjamuan terakhir, dilakukan Tuhan Yesus bersama para murid-Nya menjelang Hari Raya Paskah Yahudi. Sebuah hari raya yang dilakukan untuk memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Sebuah hari raya yang secara khusus juga diminta Allah kepada bangsa Israel untuk selalu merayakannya.

“Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.”

Demikianlah seorang “Guru” akan senantiasa memberikan teladan kepada para muridnya.

Pesan hari ini

Dari perayaan Kamis Putih ini, bisa diambil pengajaran tentang kebersamaan (perjamuan), saling melayani, berbagi, pembasuhan (pembersihan) hati.

“Cara terbaik menemukan dirimu sendiri adalah dengan kehilangan dirimu sendiri saat melayani orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here