Home BERITA Kebetulan yang Terlalu Tepat, Kenali Penuntunan Tuhan di Balik Momen Kecil

Kebetulan yang Terlalu Tepat, Kenali Penuntunan Tuhan di Balik Momen Kecil

0
50 views
Ilustrasi - Persaudaraan (Shutterstock)

PERNAHKAH anda mengalami ini?

Sudah menyusun rencana dengan matang, membuat strategi, bahkan menghitung risikonya…

Tapi justru yang paling mengubah hidup, datang bukan dari apa yang anda rencanakan.

Tiba-tiba saja, bertemu seseorang yang hanya berkata sepatah dua patah kalimat,

tapi terasa seperti jawaban doa yang lama Anda bisikkan dalam hati.

Atau membaca sebuah potongan artikel, mendengar sepenggal homili,

yang entah mengapa, pas sekali dengan kegelisahan anda minggu itu.

Sebagian orang menyebutnya “kebetulan”.

Tapi kalau kebetulan itu terjadi berulang dan terlalu tepat,

bukankah itu layak kita sebut sebagai penuntunan?

Tuhan tidak selalu hadir dengan halilintar

Sebagai profesional dan usahawan Katolik, kita terbiasa dengan agenda.

Kita membuat proposal, perencanaan anggaran, rencana strategis tahunan.

Tapi Tuhan…

Ia sering bekerja di luar proposal kita.

Ia hadir bukan hanya di ruang rapat atau seminar besar.

Tapi justru di pertemuan tak disengaja,

dalam sapa ramah dari rekan,

atau bahkan dalam keheningan hati saat semua terasa terlalu berat.

Tuhan menyelinap lewat kesederhanaan.

Dalam spiritualitas Ignasian dikenal istilah “mencari dan menemukan Allah dalam segala”.

Dan “segala” itu termasuk hal yang paling tidak kita anggap penting.

Termasuk kegagalan.

Termasuk relasi yang pernah mengecewakan.

Termasuk telepon tak terjawab yang akhirnya menjadi pertemuan besar.

Begitu juga dalam kehidupan di PUKAT.

Mungkin Anda bergabung karena ajakan teman.

Karena undangan di WhatsApp.

Karena ikut-ikut saja di awal.

Tapi entah mengapa,

di dalamnya Anda menemukan lebih dari sekadar jaringan.

Anda menemukan nilai. Visi. Dan mungkin… jawaban.

Terimakasih untuk pertemuan yang tak kita rencanakan.

Hari ini, mari kita belajar untuk bersyukur…

bukan hanya atas pencapaian besar,

tapi juga atas momen kecil yang membawa perubahan besar.

Mari kita buka mata, dan belajar memperlambat langkah.

Karena siapa tahu – sapaan yang kita anggap biasa,

ternyata adalah cara Tuhan menyapa kita secara pribadi.

Mari kita rawat pertemuan demi pertemuan,

karena bisa jadi – kita sedang menjadi bagian dari kebetulan yang terlalu tepat bagi orang lain.

Dan kalau Anda masih bertanya apakah Tuhan sedang bekerja dalam hidup Anda,

mungkin jawabannya ada di pertemuan berikutnya…

yang akan terasa kecil di awal, tapi besar di hati Anda.

“Tuhan jarang membuat keajaiban besar di hadapan umum.

Tapi Ia selalu hadir dalam kesunyian hati yang terbuka.”

….. Untuk para Pukaters yang setia berjalan,

walau tak selalu tahu ke mana…

Ferry Jusuf 21.06.25

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here