Bacaan 1: 1Yoh. 5:5-13
Injil: Mrk. 1:7-11
Semua orang pasti setuju bahwa rendah hati adalah sikap dan sifat yang terpuji. Rendah hati merupakan lawan dari sombong, sikap yang termasuk dalam salah satu dosa pokok.
Seorang rendah hati selalu menyadari akan kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya. Itulah yang membuatnya tidak pernah memandang rendah orang lain.
Kita pernah punya tokoh besar yang sangat rendah hati yaitu Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Hatta.
Sebagai ‘founding father’ bangsa Indonesia, yang juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Bapak Koperasi Indonesia tentu memiliki fasiitas serta relasi yang sangat luas.
Sebuah kisah unik darinya, saat ia ingin membeli sepatu “Bally” kesukaannya. Karena tak punya uang maka ia menggunting gambar sepatu “Bally” dari koran dan menyimpannya di sebuah buku hingga beliau wafat tanpa seorang pun tahu.
Beliau tidak memanfaatkan posisi dan ketenaran namanya.
Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi besar yang diutus Allah mempersiapkan “Jalan Tuhan”. Ia membaptis dan mempertobatkan banyak orang Yahudi. Dengan posisinya seperti itu maka sangat memudahkan dirinya jika ingin menonjolkan diri dan mengambil alih jabatan “Mesias”.
Namun Yohanes memilih tidak melakukannya namun malah merendahkan dirinya.
“Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
Yohanes Pembaptis menyadari siapa dirinya dan apa pengutusannya, serta mengenal siapa Yesus Sang Mesias yang sebenarnya.
Dalam peneguhannya kepada jemaat di Asia Kecil (Turki saat ini), Santo Yohanes Penginjil mengenalkan siapakah Yesus itu.
“Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.”
Siapa saja yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal.
- Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya;
- Barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Pesan hari ini
Santo Yohanes Pembaptis mengajarkan banyak tentang kerendahanhati.
Orang rendah hati akan selalu menganggap semua pencapaiannya belum apa-apa dibandingkan orang lain. Ia tak akan jumawa dengan pujian-pujian yang berujung pada kejatuhan.
“Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.”