ACARA tahunan Earth HourĀ yang digagas WWF (World Wildlife Fund) adalah sebuah kegiatan bersama warga dunia yang prihatin atas makin rusaknya planet bumi ini. Simbolnya sederhana, yaitu mematikan listrik selama satu jam saja.
Yang dituju bukan hanya jumlah energi yang bisa dihemat manusia. Tetapi terbangunnya kesadaran dan kepedulian terhadap nasib bumi dan seisinya. Bisa dikatakan, Earth Hour menjadi sinyal tambahan -selain hari-hari peringatan lingkungan hidup lainnya- agar gerakan peduli bumi dapat semakin meluas.
Karena umat Katolik juga mahkluk penghuni bumi dan bahkan dipanggil Sang Pencipta untuk memeliharanya. Maka sudah sewajarnya umatĀ Katolik ikut berpartisipasi dalam Earth Hour ini. Partisipasi bisa dilakukan dengan lebih mendalam, karena di satu sisi Earth Hour bisa dijadikan sebagai waktu spiritual. Dan di sisi lain, maknanya diperdalam lebih jauh lagi dalam cakrawala spiritualitas Kristiani.
Peluang bisa berpartisipasi
Partisipasi yang pertama adalah pada waktu listrik dan lampu dipadamkan. Kita bisa memakai kesempatan ini untuk berkumpul, merenung dan berdoa bersama untuk dunia. Salah satu bentuk kegiatannya adalah berdoa Rosario bersama. Yang di dalamnya diisi dengan renungan iman dalam kaitan dengan nasib bumi ini. Inilah partisipasi yang lebih mendalam. Dan dengan demikian bisa menambah kekayaan iman yang mewujud dalam perbuatan atau tindakan.
Dalam hal ini, mengingat makin parahnya kehancuran bumi dan masih belum adanya kepedulian manusia, dipilih peristiwa sedih dalam Rosario ini. Karena itu pula, tema Rosario ini adalah āBersama Maria, berdoa untuk dunia.ā
Renungan dibuat agak panjang, karena kita punya waktu cukup panjang. Juga tentu akan lebih bagus kalau disertai dengan saat hening untuk merenung secara pribadi, yang bisa saja disertai dengan musik instrumental.
Sementara itu, untuk lagu selingan,Ā diisi dengan lagu bertemakan alam dan diharapkan partisipasi peserta ikut Ā bernyanyi di tempatnya masing-masing, dengan diiringi gitar atau alat akustik yang lain.
Dengan itu pula, partisipasi bisa menjadi lebih luas dan acara menjadi sungguh bermakna.
Rosario Earth Hour
Rosario Earth Hour sejagad raya ini diselenggarakan secara hybrid (dalam dan luar jaringan) dan koloborasi berbagai pihak, dengan harapan dapat menjangkau seluas-luasnya hati umat untuk bersama-sama bergerak merawat Bumi di lokasinya masing-masing.Ā
Harapannya adalah semakinĀ banyak paroki maupun komunitas yang dapat mengadakan acara REH secara offline (luar jaringan) di tempatnya masing-masing sekaligus terhubung online (dalam jaringan) dengan host.
REH ini terselenggara atas koloborasi Laudato Si’ Indonesia dan Pusat Pastoral Samadi, Klender Jakarta, didukungĀ oleh KKP KWI, Caritas Indonesia, WKRI, Legio Mariae, Komsos KWI,Ā Komsos Keuskupan Bogor, Komsos Keuskupan Tanjungkarang, Hidup TV, Katolikana.
Terpantau lebih dari 10 paroki, 3 komunitas biara, 170-an peserta zoom, 1.100Ā participan YouTube Samadi yang hingga kini mencapai lebih dari 9.000 viewers, dan participans melalui kanal YouTube lainnya.
Peserta berasal dari Lampung, Medan, Papua, hingga Tanzania dan berkat bonus dengan kehadiran di zoom Bapak Kardinal Suharyo ikut berdoa dari awal hingga akhir.
Pada akhir ensikliknya, Paus Fransiskus mengajak kita belajar dari kasih dan kemurahan hati Keluarga Kudus. āMaria, Bunda yang telah merawat Yesus, sekarang merawat dunia yang terluka ini dengan kasih sayang dan rasa sakit seorang ibu. Sama seperti hatinya yang tertusuk telah meratapi kematian Yesus, sekarang dia merasa kasihan dengan penderitaan orang-orang miskin yang disalibkan dan makhluk-makhluk dari dunia yang dihancurkan oleh kuasa manusia.ā (LS 241).
Selamat berdoa bagi dunia. Semoga kita dikuatkan untuk beraksi nyata menyelamatkan bumi, rumah kita bersama.
ALS-Scolastica K