Bacaan 1: Kid 3:1 – 4a
Injil: Yoh 20:1. 11-18
BANYAK versi kisah beredar tentang sosok perempuan bernama Maria Magdalena. Di antaranya muncul dalam film The Da Vinci Code, novelnya Dan Brown. Di situ ditampilkan peran Maria Magdalena sebagai isteri Yesus.
Kemudian, dalam film The Passion of the Christ dan film teatrikal Jesus Christ Super Star karya musisi Inggris, Andrew Lloyd Webber, Maria Magdalena dipersepsikan sebagai “mantan pelacur” yang datang kepada Tuhan Yesus dalam semangat pertobatan sejati.
Namun sayangnya, itu semua sangat tidak berdasar secara alkitabiah sama sekali.
Dalam Perjanjian Baru, Maria Magdalena yang berasal dari Magdala justru ditampilkan sebagai salah satu perempuan yang istimewa.
Dalam Perjanjian Baru, memang ada dua wanita tanpa nama yang diidentifikasi sebagai seorang “pendosa seksual”:
- Perempuan yang mengurapi kaki Yesus dengan parfum mahal (Mat 26 : 1-13, Mrk 14:1-9, Luk 7:36-50)
- Perempuan berzinah, yang oleh orang-orang Farisi dipakai untuk mencobai Tuhan Yesus (untuk melihat apakah Dia akan menghukum perempuan itu dengan rajam, Yoh 8:2-11)
Namun alkitab tidak pernah menamai dua perempuan itu sebagai Maria Magdalena. Satu-satunya masa lalu yang tertulis dalam Perjanjian Baru adalah Lukas 8:2, “dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat”.
Kerasukan roh jahat bukan berarti ia adalah seorang pelacur.
Maria Magdalena adalah murid perempuan yang sungguh istimewa, ia hadir dalam setiap pewartaan Yesus dan menyokong dengan hartanya untuk pewartaan itu, ia hadir hingga saat wafat-Nya di kayu salib (sementara banyak murid lainnya bersembunyi) dan dialah orang pertama yang diberi kesempatan melihat Tuhan Yesus saat kebangkitan-Nya.
Maria mencari Yesus pagi itu; namun dia tidak menemukan-Nya, justru Tuhan Yesuslah yang menemui Maria.
Sang Guru mengutusnya untuk pergi dan memberitakan kebangkitan itu kepada para murid lainnya.
Yesus ingin Maria membangun iman para murid lainnya.
Maria adalah pewarta Injil yang pertama. Mungkin itulah sebabnya Thomas Aquinas menyebutnya ”rasul dari para rasul”.
Pesan hari ini
Alkitab memberikan peran yang penting dan istimewa bagi kaum perempuan untuk menjadi pewarta Injil Tuhan Yesus Kristus, contohnya Maria Magdalena,” rasul dari para rasul”.
Jika ia seorang pelacur, renungkanlah apakah ia layak menerima tugas ini?
Aku mencari “Jantung hatiku”, namun justru aku yang ditemukan oleh “Jantung hatiku”.
Tak hanya kepada Maria Magdalena, tetapi saya dan kamu yang telah mengalami kebangkitan Kristus juga diutus menjadi rasul untuk membangun iman orang lain, terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini!
Bersatu Melawan Coronavirus