- Bacaan 1: Kis. 15:22-31
- Injil: Yoh. 15:12-17
Bidaah bukan hanya tentang perbedaan pendapat namun bisa merupakan penolakan atau meragukan terhadap kebenaran-kebenaran inti ajaran Kristus atau gereja. Jadi merupakan penyimpangan terhadap kebenaran dan ajaran Kristus.
Beberapa orang Kristen dari Yerusalem datang ke Antiokhia Syria (Antakya, Turki saat ini) dan mengajarkan kekristenan menurut versi mereka sendiri. Bahwa seorang Kristen non Yahudi harus melaksanakan seluruh aturan Taurat (613 aturan) agar bisa diselamatkan (masuk surga).
Jika dengan melaksanakan Taurat, seseorang bisa diselamatkan maka sia-sialah kematian Yesus Kristus di kayu salib. Satu-satunya Jalan Keselamatan hanyalah iman Kristus, bahwa Yesus adalah Tuhan, Allah Putera dan Sang Juru Selamat.
Tidak ada Keselamatan di luar Kristus.
Maka Paulus begitu marah dan menentang ajaran palsu tersebut. Lalu membawa masalah ini ke Yerusalem untuk mendapatkan legitimasi dari Rasul Petrus, para rasul inti dan Uskup Yerusalem saat itu yaitu Rasul Yakobus Alfeus.
Masalah itu dibahas dalam “Konsili Yerusalem”. Diputuskan bagi Kristen non Yahudi tak perlu melaksanakan Hukum Taurat namun melaksanakan 4 hal ini:
- Tidak makan, makanan yang dipersembahkan kepada berhala.
- Tidak minum darah.
- Tidak makan daging binatang mati dicekik.
- Tidak berbuat cabul.
Roh Kudus berperan dalam keputusan itu, sehingga oleh Rasul Petrus dikatakan:
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami…”
Seluruh 613 aturan Hukum Taurat digenapi dalam Hukum Kasih yang terdiri dari dua aturan utama (Mat 22:34-40). Dan sejak kedatangan Kristus, Taurat bukan lagi sebagai aturan namun sebagai Kitab Suci untuk mengenal Tuhan.
Untuk itu dalam salam perpisahan-Nya dengan para murid, Tuhan Yesus menekankan pentingnya saling mengasihi. Beliau memberikan “Perintah Kasih”, kepada kita semua murid-Nya:
“Kasihilah seorang akan yang lain.”
Kasih secara total (agape), yang sanggup memberikan nyawa bagi sahabat. Kita orang Katolik adalah sahabat Tuhan Yesus. Maka harus sanggup melaksanakan perintah-Nya, melayani dan menjadi saksi-Nya meski nyawa taruhannya.
Pesan hari ini
Melaksanakan aturan agama hanya dikatakan berbuat baik. Namun mengimani Yesus adalah Tuhan, menjamin kamu selamat (masuk surga).
Sebab dengan mengimani-Nya, berarti juga mampu melaksanakan aturan agama serta sanggup berbuat kasih pada sesama. Jangan dibalik pemahamannya, itulah Hukum Kasih.
“Meski perasaan datang dan pergi, namun kasih Tuhan selalu ada.”