Pelita Hati: 01.02.2023 – Bukan Asal Menolak

0
700 views

Sahabat pelita hati,

KISAH penolakan Yesus di Nazaret atau di kampungnya sendiri merupakan sebuah kisah yang menarik sekaligus memprihatinkan. Menarik, karena pengajaran-Nya sesungguhnya menimbulkan decak kagum banyak orang, sementara orang sekampungnya menolak-Nya. Memprihatinkan,  penolakan itu didasari oleh sebab……karena orang-orang Nazaret karena tahu bahwa Yusuf ayahnya hanya seorang tukang kayu, orang sederhana.Ternyata orang-orang Nazareth memiliki standar dan ukuran sendiri dalam menilai seseorang,   bukan berdasar pada kualitas atau mutu pribadinya tetapi atas dasar asal-usul dan latar belakang keluarganya. Hanya karena Yesus anak seorang tukang kayu dan keluarganya tinggal sekampung dengan mereka akhirnya mereka menolak Yesus dan tak lagi menghargai-Nya. 

Sahabat terkasih,

pelita sabda hari ini membawa kita pada satu permenungan dan pertanyaan: apakah kita juga memiliki cara berpikir seperti orang-orang Nazareth, menilai orang atas dasar penampilan luaran, asal-usul atau latar belakang keluarganya? Yesus mengajak kita untuk membuang jauh-jauh pola pikir yang picik dan kerdil itu. Kita harus mengembangkan sikap hati yang jujur dalam memandang dan bersikap kepada seseorang. Bukan pertama-tama didasarkan pada penampilan luaran atau strata sosial tetapi pada mutu hidup dan kualitas pribadinya. Semoga kita dijauhkan dari sikap hati yang sombong dan angkuh, berpikiran sempit dan picik. Sebaliknya kita dapat mengembangkan hati yang bijak dalam menjalani dan menghayati hidup terutama  sikap kita terhadap sesama. Semoga kita mampu mengusahakan. Berkah Dalem.

Supermarket tempat berjualan,
kebutuhan hidup dan produk makanan.
Orang Nasaret menolak Tuhan,
dengan angkuh penuh kesombongan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt.Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Ibrani 12:2-7.11-15

Markus 6:1-6 

Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.  (Mrk 6:1-6)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here