Sahabat pelita hati,
SELAMAT datang September, selamat datang Ceria, semoga berkah melimpah ruah di September ceria ini. Hari ini pelita sabda berkisah tentang “Gadis-gadis yang bijaksana dan Gadis-gadis yang bodoh.” Mereka sama-sama bersiap menyongsong sang mempelai yang mau datang. Yang lima membawa persediaan minyak dan yang lain tidak. Singkat cerita, ketika mempelai datang lima gadis bodoh harus membeli minyak sehingga tidak dapat masuk dalam pesta perjamuan nikah. Inilah kebodohan mereka, tak membawa minyak untuk kebutuhan pelitanya.
Sahabat terkasih,
Hidup kita sejatinya hidup untuk berjaga, seperti menantikan ‘datangnya sang mempelai’ yang tidak dapat kita duga saatnya. Bekal minyak untuk pelita hidup kita adalah beragam keutamaan hidup yang harus kita bawa kemana pun kita pergi. Hidup dalam keluarga, di lingkungan kantor/pekerjaan, di lingkungan Gereja dan di tengah-tengah masyarakat adalah tempat kita menimbun ‘minyak kehidupan’ itu. Semakin banyak kita hidup dalam keutamaan dan menebar kebaikan sejatinya kita sedang menimbun bekal bagi perjamuan abadi di kelak kemudian hari. Jangan biarkan hidup kita menjadi sia-sia seperti kelima gadis bodoh yang tak membawa minyak di buli-buli mereka. Marilah kita menimbun minyak keutamaan melalui perbuatan kasih agar pada saatnya kita dilayakkan dan diikutsertakan dalam pesta perjamuan Sang Mempelai di kerajaan-Nya. Tetap semangat dan Berkah Dalem.
Udang besar si udang galah, bakar madu lezat rasanya. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari dan saatnya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1Tes. 4:1-8;
Matius 25:1-13
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Mat. 25:1-13 )